Sekretaris UGM, Andi Sandi. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)
Andi Sandi mengakui terdapat beberapa aduan terkait KIPK yang dinilai tidak tepat sasaran. Pertama aduan mahasiswa penerima KIPK, dilaporkan melihat konser di luar negeri, setelah ditelusuri mahasiswa tersebut mendapatkan beasiswa Indonesian International Student Mobility Award (IISMA) di Inggris. "Jadi dapat beasiswa untuk Student Mobility Award. Jadi bukan karena dia punya duit lebih," ujar Andi Sandi.
Aduan kedua mahasiswa penerima KIPK memiliki mobil. "Jadi ada yang KIPK tapi naik mobil pakai handphone ini, ganti terus. Ini yang ditelusuri," katanya.
Andi Sandi menambahkan dimungkinkan ada perbaikan sistem lebih detail tentang penerima, namun tidak menambah tahapan. Menurutnya dengan penambahan tahapan, akan perlu tambahan waktu. "Tidak tepat (menambah tahapan), untuk teman-teman yang membutuhkan. Ini sistemnya kami perbaiki," ungkap Andi Sandi.