Yogyakarta, IDN Times - Universitas Gadjah Mada (UGM) menyebut permasalahan mahasiswanya yang disebut berbuat mesum saat menjalani KKN sudah selesai.
Persoalan itu diklaim selesai setelah sebelumnya UGM menerjunkan tim dari Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPkM) ke lokasi KKN di salah satu desa di Kaligesing, Purworejo, Jawa Tengah.
Direktur Pengabdian kepada Masyarakat (DPkM) UGM Rustamadji mengatakan, permasalahan menyangkut isu atau dugaan mahasiswanya berbuat mesum di lokasi KKN telah terselesaikan dengan baik.
"DPkM mewakili UGM berterima kasih kepada kepala desa serta semua pihak terkait, sehingga permasalahan tersebut telah selesai dengan baik," kata Rustamadji dalam keterangan resminya.
Rustamadji menegaskan pemberitaan yang telah beredar di berbagai media sosial tentang
dugaan kejadian tidak menyenangkan di lokasi KKN, tidak benar.
Ia menuturkan, pengelola KKN-PPM UGM bergerak cepat untuk merepons dengan melakukan investigasi. "Setelah dilakukan investigasi, dinyatakan bahwa kejadian tersebut tidak seperti yang diberitakan. Tidak ada mesum seperti yang ramai diberitakan," tegas Rustamadji.
Selain itu, lanjut Rustamadji, pihaknya menyangkal adanya penolakan dan pemulangan unit KKN karena isu perbuatan mesum. Menurut dia, saat ini proses
penanganan sudah dilakukan dan diharapkan semua pihak mampu menyikapinya secara bijaksana.
Rustamadji juga membantah adanya video dan foto soal mahasiswa KKN tersebut. "Sekali lagi peristiwa tidak seperti yang diberitakan. Hal ini terkonfirmasi juga dari para mahasiswa KKN di tingkat subunit dan pihak terkait yang telah dimintai keterangan," imbuhnya.
Saat ini Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan tim DPkM sedang memitigasi dampak dari isu miring yang beredar dan melakukan konsolidasi demi memastikan agar situasi bisa kembali seperti semula.
Dengan kondisi tersebut, kata Rustamadji, KKN UGM tetap dilanjutkankan sesuai rencana awal di lokasi tersebut. "Tentunya disertai dengan pengawasan dan perhatian serius," tambah Rustamadji.
Hasil investigasi, lanjut Rustamaji, tak menemukan indikasi perbuatan mesum dari kedua mahasiswa UGM. Akan tetapi, dia tak menyangkal jika tindakan mereka kemungkinan memang menyalahi adat atau norma masyarakat setempat.
"Mungkin yang namanya adik-adik (mahasiswa) mungkin ada bersentuhan tangan, atau apa gitu dan itu kalau di lokasi kurang pas ya," ujar Rustamaji.
Rustamaji juga menyebut berdasarkan hasil investigasi sementara, kecil kemungkinan kedua mahasiswa bisa berbuat sedemikian jauh menimbang situasi di lokasi kejadian.
"Tidak seperti mesum, itu kan kesannya apa, bukan gitu lah. (Kedua mahasiswa) di ruang tamu dan saat itu barusan Bu Lurah masuk ke ruang dalam, kira-kira seperti itu, sangat singkat dan temannya salat di ruang yang lain sehingga tidak semesum yang kita bayangkan," paparnya.