Ubur-Ubur Ancam Pengunjung Pantai Selatan DIY, Nelayan Harus Waspada

Intinya sih...
Ubur-ubur ancam pengunjung pantai selatan DIY dan nelayan harus waspada
Nelayan juga terancam sengatan ubur-ubur saat melaut, terutama saat musim angin timuran dan paceklik ikan
Total sepuluh wisatawan tersengat ubur-ubur di Pantai Baru, namun semuanya berhasil ditangani oleh personel SAR
Bantul, IDN Times - Kasus wisatawan tersengat ubur-ubur di pantai selatan Bantul terus meningkat. Setelah 50 pengunjung terkena sengatan di Pantai Parangtritis pada Rabu (25/6/2025) lalu, puluhan wisatawan di Pantai Baru, Kapanewon Srandakan, juga menjadi korban. Nelayan pun harus waspada saat menangkap ikan agar tidak ikut tersengat.
1. Ubur-ubur juga jadi ancaman bagi nelayan yang melaut
Anggota SAR Satlinmas Wilayah IV Bantul, Tri Juwanto, mengatakan bahwa ubur-ubur tak hanya menjadi ancaman bagi wisatawan, tetapi juga bagi para nelayan yang sedang melaut. Meski sudah mengenali bentuk ubur-ubur, mereka tetap bisa tersengat secara tidak sengaja.
"Ya tetap sakit tapi bagi nelayan tersengat ubur-ubur sudah hal yang wajar namun sebisa mungkin dihindari. Ya kita juga Ndak mau kesakitan akibat tersengat ubur-ubur," ucapnya pada Rabu (2/7/2025).
Tri menjelaskan, ubur-ubur biasanya muncul saat musim angin timuran yang bertepatan dengan musim paceklik ikan. Pada periode ini, aktivitas melaut berkurang sehingga kasus sengatan ubur-ubur di kalangan nelayan juga lebih jarang terjadi.
"Karena tidak melaut dan tidak ke pantai sehingga jarang yang tersengat ubur-ubur. Ubur-ubur tidak saja di pinggir pantai namun juga bertebaran di tengah laut sehingga nelayan harus berhati-hati saat menarik jaring di laut. Kadang ada ubur-ubur yang tersangkut di jaring nelayan dan tak sadar tangan nelayan tersengat ubur-ubur," ucapnya.
2. 10 wisatawan di Pantai Baru tersengat ubur-ubur
Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah IV Bantul, Nugroho, menyampaikan bahwa kasus wisatawan tersengat ubur-ubur pertama kali terjadi pada 27 Juni 2025 dengan empat korban. Kemudian berlanjut pada 28 Juni dengan tiga korban, dan tiga orang lagi pada 29 Juni. Total ada sepuluh wisatawan yang mengalami sengatan ubur-ubur.
"Semua wisatawan yang tersengat ubur-ubur saat asyik bermain air di Pantai Baru dan sebagian besar korbannya adalah anak-anak," katanya, Rabu (2/7/2025).
3. Seluruh wisatawan yang tersengat ubur-ubur mampu ditangani oleh personel SAR
Seluruh wisatawan yang tersengat ubur-ubur langsung mendapatkan penanganan dari personel SAR Satlinmas Wilayah IV yang telah berpengalaman dalam menangani kasus serupa.
"Wisatawan yang tersengat ubur-ubur kita evakuasi ke posko SAR kemudian diberikan obat pereda sakit nyeri dan gatal bisa sudah pulih kembali. Jadi kalau tersengat ubur-ubur akan terasa gatal, panas dan nyeri pada kulit yang tersengat ubur-ubur," terangnya.
Nugroho menambahkan, saat patroli di pantai, petugas SAR tak hanya memberi imbauan agar pengunjung tidak mandi di area palung, tetapi juga menyisir ubur-ubur yang terdampar di pantai untuk dibersihkan dan dikubur dalam pasir.
"Jadi saat bulan Juni, Juli dan Agustus merupakan musim ubur-ubur laut menepi di pantai saat air laut dingin dan ada angin kencang serta gelombang tinggi (musim timuran)," tandasnya.
"Akhir bulan Juni hingga pertengahan bulan Juli kan musim libur panjang sekolah sehingga kunjungan wisatawan juga meningkat sehingga wisatawan yang tersengat ubur-ubur juga bertambah," tuturnya lagi.