Seniman Pendatang Baru Diberi Kesempatan Unjuk Gigi di Mancanegara

Bersaing dengan seniman dari Asean

Yogyakarta, IDN Times - Seniman pendatang baru dan profesional diundang berpartisipasi dalam 14th UOB Painting of the Year (POY).

Kompetisi tahunan tersebut digelar untuk mendukung perkembangan seni di kawasan Asia Tenggara. Selama kurun waktu 14 tahun penyelenggaraan acara ini sudah ada 6 pemenang dari Indonesia.

 

1. Unjuk gigi hingga level Asean

Seniman Pendatang Baru Diberi Kesempatan Unjuk Gigi di Mancanegarailustrasi seniman (pexels.com/Aleksandr Slobodianyk)

Menurut Head of Strategic Communications and Brand Head, UOB Indonesia, Maya Rizano, POY ini adalah bukti perusahaannya memberikan wadah bagi para seniman untuk mengasah kepekaan dan gagasan artistiknya.

Program ini, kata Maya Rizano, dimulai sejak tahun 1982 dan bertujuan mengapresiasi kepada para seniman Asia Tenggara, yang kemudian meluas ke Indonesia pada 2011, lalu Malaysia, Thailand hingga Vietnam.

Maya menambahkan selama ini eksplorasi materi tema kompetisi bahkan media seni para peserta benar-benar inkonvensional. "Maka dunia seni rupa ini menjadi lebih kaya lagi, tidak stagnan tetapi bisa berevolusi dan dengan kenyataannya UOB Painting of The Year ini sudah mencapai tingkat internasional hingga Asia Tenggara," kata Maya di Benteng Vredeburg, Kota Yogyakarta, Kamis (27/6/2024).

Kompetisi 14th UOB POY terbuka untuk seluruh warga negara dan penduduk tetap di Indonesia. Peserta dapat mulai mengirimkan karya mereka mulai 7 Mei 2024 hingga 2 Agustus 2024 melalui UOBandArt.com.

Pemenang kompetisi 14th UOB POY bakal diumumkan 16 Oktober 2024. Maya mengungkap seniman Suvi Wahyudianto adalah pemenang UOB POY 2018 lalu. Ia kemudian lolos seleksi untuk memamerkan karyanya sembari memperkaya perpsektifnya di Art Central Hong Kong.

2. Tolok ukur perupa menakar jiwa seni

Seniman Pendatang Baru Diberi Kesempatan Unjuk Gigi di MancanegaraFounder ARTJOG, Heri Pemad. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Creative Director Art Jog, Heri Pemad mengapresiasi UOB POY sebagai bagian dari ekosistem seni, sekaligus tolok ukur bagi para perupa untuk menakar jiwa seninya.

Heri yang bertindak sebagai dewan juri juga berpendapat, UOB POY membuka jalan bagi para perupa pendatang baru menjajaki level yang lebih tinggi.

"Munculnya pemenang-pemenang baru dalam kompetisi ini sangat membantu senimannya secara personal dalam menciptakan sebuah statemen bahwa dia memiliki pengakuan, sehingga semakin percaya diri, semakin maju, semakin yakin bahwa karyanya diapresiasi, bukan hanya oleh wilayah pasar. Tapi, dengan kompetisi semakin luas wawasannya, berani, dan semangat," ucapnya.

Baca Juga: ARTJOG 2024 Segera Hadir, Karya Puluhan Seniman akan Ditampilkan

3. Prinsip pengelolaan finansial seniman

Seniman Pendatang Baru Diberi Kesempatan Unjuk Gigi di MancanegaraMuseum Benteng Vredeburg di malam hari (IDN Times/Yogie Fadila)

Dalam rangkaian 14th UOB POY, digelar pula acara 'Artful Balance: Mengelola Seni dan Keuangan' di Ruang Seminar Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta yang mengulik prinsip-prinsip pengelolaan finansial serta pengenalan investasi kepada para seniman.

"Berbicara mengenai literasi pengelolaan keuangan, saat ini masih merupakan persoalan fundamental untuk membangun budaya keuangan yang berorientasi menjaga kesehatan keuangan termasuk perencanaan keuangan dan perkiraan keuangan yang dibutuhkan," kata Head of Deposit and Wealth Management UOB Indonesia, Vera Margaret.

Rendahnya tingkat literasi dan inklusi keuangan, kata dia, menjadi salah satu kendala dan berdampak besar bagi masyarakat. Tak luput pula para seniman dan pekerja kreatif yang populasinya di Indonesia tercatat 200 ribu lebih.

 

Baca Juga: Museum Benteng Vredeburg, Saksi Sejarah Perjuangan Kemerdekaan

Tunggul Kumoro Damarjati Photo Community Writer Tunggul Kumoro Damarjati

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya