Polisi Larang Knalpot Brong Dipakai Kampanye Akbar: Bisa Bikin Emosi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan menyebut pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah mitigasi pengamanan Pemilu 2024. Salah satunya aturan tentang larangan pemakaian knalpot brong selama tahapan kampanye akbar atau rapat umum yang dimulai 21 Januari hingga 10 Februari 2024.
"Karena (suara bising knalpot brong) kan bisa menimbulkan emosi sesaat," kata Suwondo usai mengikuti Apel Pengamanan Pemilu 2024 di Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Rabu (17/1/2024).
1. Kumpulkan laskar, atur pemakaian knalpot brong
Salah satu upaya yang dilakukan kepolisian dalam pengaturan pemakaian knalpot brong ini adalah mengumpulkan laskar atau simpatisan, dengan perwakilan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) serta parpol yang dilakukan beberapa waktu lalu.
Tujuan dari pertemuan adalah mencegah berbagai potensi gesekan, termasuk mendeklarasikan gerakan bersama berkendara tanpa knalpot brong.
"Sudah sepakat, kami semua, teman-teman bisa rasakan, kemarin beberapa gerakan yang di Yogyakarta maupun keluar Yogyakarta semuanya tanpa knalpot blombongan (brong)," klaimnya.
2. Atur zona saat kampanye akbar
Selain melarang pemakaian knalpot brong, polisi juga mengawasi setiap zona maupun rute yang akan dilalui para peserta kampanye akbar atau rapat umum Pemilu 2024 nanti. Jajarannya akan mengawal peserta kampanye dengan jumlah besar. Selain itu juga membagi atau memisahkan zona kampanye demi mengantisipasi gesekan.
"Diatur dan dijaga rute yang akan ditempuh lanjut setiap peserta pemilu dengan jumlah yang besar akan dilakukan pengawalan, pengawalan depan dan samping. Itu penting," pungkasnya.
Baca Juga: Lagi, Polres Bantul Sita 2 Ribu lebih Kendaraan Gunakan Knalpot Brong
3. Diminta tak gampang terprovokasi
Sementara itu, Komandan Korem 072/Pamungkas Brigjen TNI Zainul Bahar menyatakan, jajarannya siap membantu pengamanan, utamanya dalam mengantisipasi gesekan massa, dengan memetakan kawasan rawan konflik di seluruh wilayah DIY.
Pendekatan humanis, kata Zainul, diutamakan dalam pengamanan di lapangan oleh TNI. "Jangan mudah terprovokasi dan terpancing emosi, sehingga terjadi pelanggaran yang dapat merusak citra TNI Polri di mata masyarakat. Kita semua harus sanggup menahan diri," kata Zainul usai Apel Pengamanan Pemilu 2024.
Baca Juga: KPU DIY Catat Data Sementara Pindah Pemilih Capai 45 Ribu Orang
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.