Lokasi Kampanye Pilkada Kota Yogyakarta Minim, Kerawanan Meningkat

Jumlah lapangan dan stadion terbatas

Intinya Sih...

  • Keterbatasan area terbuka menjadi kerawanan kampanye Pilkada Kota Yogyakarta 2024
  • Bawaslu meminta KPU DIY untuk menyiapkan langkah mitigasi agar potensi konflik dapat ditekan
  • Banyaknya paslon meningkatkan potensi sengketa hasil pilkada di Kota Yogyakarta

Yogyakarta, IDN Times - Badan Pengawas Pemilu Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut, keterbatasan area terbuka sebagai lokasi kampanye menjadi salah satu kerawanan sepanjang tahapan Pilkada Kota Yogyakarta 2024.

1. Wilayah kecil, minim area terbuka

Lokasi Kampanye Pilkada Kota Yogyakarta Minim, Kerawanan MeningkatLogo Bawaslu (bawaslu.go.id)

Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu DIY, Umi Illiyina menyebut, wilayah Kota Yogyakarta yang tidak terlalu luas, memungkinkan munculnya potensi konflik. 

"Kota Yogyakarta memang wilayahnya kecil, sehingga terbatas jumlah lapangan dan stadionnya," kata Umi, Jumat (6/9/2024).

 

2. KPU mesti siapkan mitigasi konflik

Lokasi Kampanye Pilkada Kota Yogyakarta Minim, Kerawanan MeningkatIlustrasi pilkada. IDN Times

Menimbang peluang itu, Bawaslu meminta KPU DIY sebagai penyelenggara pemilu menyiapkan langkah mitigasi. Menurutnya jadwal atau aktivitas kampanye para paslon wajib diatur sedemikian rupa hingga potensi konflik ditekan seminimal mungkin.

Mitigasi KPU, kata Umi, khususnya pada pemilihan lokasi kampanye di Kota Yogyakarta yang bisa dikatakan terlalu 'sempit' untuk tiga paslon. "Harus ada mitigasi KPU, bagaimana mendorong agar tak ada konflik (dipicu) penggunaan (area terbuka) kampanye. Dan masa kampanye singkat sekali karena hanya 60 hari," lanjutnya.

Baca Juga: 5 Daya Tarik Yogyakarta, Lokasi Syuting Film Seni Memahami Kekasih

3. Makin banyak kontestan, peluang terjadinya sengketa Pemilu makin besar

Lokasi Kampanye Pilkada Kota Yogyakarta Minim, Kerawanan MeningkatIlustrasi pemimpin (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Selain itu, banyaknya paslon bakal meningkatkan potensi terjadinya sengketa hasil pilkada. "Potensi sengketa semakin tinggi karena paslonnya banyak," imbuh Umi.

Saat ini, para pasangan calon kepala daerah di kabupaten/kota telah menjalani tes kesehatan. Sementara KPU masing-masing wilayah masih meneliti dokumen pendaftaran sebelum mengambil keputusan penetapan calon peserta Pilkada 2024.

Baca Juga: Mengulik Alasan Kenapa di Jogja Tidak Ada Angkot

Tunggul Kumoro Damarjati Photo Community Writer Tunggul Kumoro Damarjati

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya