Keraton Jogja Tambah Lokasi Pembagian Gunungan Grebeg Syawal

Keraton Jogja siapkan enam gunungan  

Yogyakarta, IDN Times - Keraton Jogja menggelar prosesi Garebeg Sawal atau Grebeg Syawal rangkaian peringatan Idul Fitri 1445 H/Tahun Jimawal 1957, pada Kamis (11/4/2024). Sesuai rencana, akan ada penambahan satu untuk pembagian pareden atau gunungan Grebeg Syawal tahun ini.

 

1. Urutan prosesi Grebeg Syawal

Keraton Jogja Tambah Lokasi Pembagian Gunungan Grebeg SyawalKirab Gunungan Ketupat Keraton Jogja (antaraphoto.com)

Berdasarkan keterangan resmi Keraton Jogja, terdapat serangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk peringatan Idul Fitri. Prosesi dimulai dari gladi resik prajurit yang berlangsung Minggu (7/4/2024) dimulai pukul 15.30 WIB. Dilanjutkan Senin (8/4/2024), dilakukan prosesi Numplak Wajik di Panti Pareden, Kompleks Magangan.

Pada tanggal 11 April 2024, terdapat tiga rangkaian acara meliputi Hajad Dalam Grebeg Syawal, Ngabekten Kakung, serta Ringgitan Bedhol Songsong Lakon Antareja Takon Bapa. Dilanjutkan keesokan harinya Ngabekten Putri.

Keseluruhan agenda di atas akan disiarkan melalui Instagram live @kratonjogja dan live streaming Youtube Kraton Jogja. Masyarakat bisa menyaksikan secara langsung di Kompleks Pagelaran, Pelataran Masjid Gedhe Keraton Jogja, serta Pura Pakualaman. 

Sementara, agenda Hajad Dalem Ngabekten yang dilakukan selama dua hari pada 11 dan 12 April bersifat tertutup.

Ngabekten adalah tradisi sungkeman di Keraton Jogja kepada Ngarsa Dalem dan permaisuri. Sebagaimana masyarakat muslim pada umumnya saat merayakan Idul Fitri. ngabekten akan diikuti oleh Adipati Pura Pakualaman, putra dan mantu dalem, wayah dalem, kepala daerah kabupaten/kota, sentana dalem atau kerabat, dan para abdi dalem. 

 

2. Titik tambahan pembagian gunungan

Keraton Jogja Tambah Lokasi Pembagian Gunungan Grebeg Syawalilustrasi tradisi gunungan pada masyarakat Jawa (pixabay.com/Dedy_Timbul)

Pada pelaksanaan tahun ini, terdapat penyesuaian berupa penambahan satu titik pembagian Gunungan Grebeg Syawal. Keraton menyediakan sebanyak enam buah gunungan, meliputi lima jenis gunungan, yakni dua Gunungan Kakung, satu Gunungan Estri, satu Gunungan Gepak, satu Gunungan Darat, dan satu Gunungan Pawuhan.

Gunungan yang telah diinapkan semalam di Bangsal Pancaniti, Kamandungan Lor, akan dibawa oleh Narakarya (kanca abang) melalui Regol Brajanala-Sitihinggil Lor - Pagelaran - keluar lewat barat Pagelaran menuju Masjid Gedhe.

Masyarakat dapat menyaksikan jalannya upacara Garebeg secara langsung di Bangsal Pagelaran dan Halaman Masjid Gedhe Keraton Yogyakarta. Di Kompleks Kepatihan, akan dibagikan 50 ubarampe gunungan berwujud rengginang untuk para Aparatur Sipil Negara (ASN).

Sementara, untuk satu titik tambahan yang menjadi lokasi pembagian ubarampe gunungan, yakni Ndalem Mangkubumen, juga menerima 50 buah.

Dalam keterangan tertulis, Keraton menyebutkan alasan penambahan gunungan di Ndalem Mangkubumen, yang dulunya merupakan tempat tinggal KGPH Mangkubumi, adik Sri Sultan Hamengku Buwono VII.

"Pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VI, ndalem ini merupakan tempat tinggal Sri Sultan Hamengku Buwono VII sewaktu masih menjadi putra mahkota dengan nama Pangeran Hangabehi," jelas Penghageng Kawedanan Reksa Suyasa KRT Kusumanegara. 

"Setelah melalui proses kajian, dasar sejarah inilah yang menjadi alasan pembagian pareden di Ndalem Mangkubumen dilakukan kembali saat prosesi Garebeg Sawal pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono X ini," tambahnya.

Baca Juga: Agenda Peringatan Idul Fitri 1445 H di Keraton Jogja, Catat!

3. Prosesi pembagian gunungan di Ndalem Mangkubumen tertutup

Keraton Jogja Tambah Lokasi Pembagian Gunungan Grebeg SyawalGKR Mangkubumi. (instagram.com/gkr_condrokirono)

Dijelaskan, bahwa sebanyak 50 gunungan di Ndalem Mangkubumen nantinya diterima oleh GKR Mangkubumi, putri sulung Sri Sultan HB X. Adapun prosesi pembagian di Ndalem Mangkubumen tidak dibuka untuk umum.

Gunungan yang dibagikan ke Kompleks Kepatihan dan Ndalem Mangkubumen merupakan bagian dari enam gunungan yang dibawa di Masjid Gedhe. Gunungan tersebut akan didoakan terlebih dulu oleh Abdi Dalem Pengulon. Setelah didoakan, Abdi Dalem Pengulon mengambil 100 buah rengginang dari badan Gunungan Estri untuk diserahkan kepada Utusan Dalem.

Selanjutnya Gunungan Kakung, Estri, Gepak, Dharat, dan Pawuhan masing-masing satu buah, dibagikan bagi masyarakat.

4. Tidak boleh gunakan drone

Keraton Jogja Tambah Lokasi Pembagian Gunungan Grebeg SyawalIlustrasi drone. (Unsplash.com/Jason Blackeye)

Sepanjang pelaksanaan prosesi Grebeg Syawal diberlakukan no fly zone di Kawasan Keraton Jogja. Masyarakat dilarang menerbangkan drone dan sejenisnya dari 0-150 meter dari permukaan tanah (0-492 feet AGL). Hal ini juga sesuai dengan Nomor NOTAM B0614/24 NOTAMN yang diterbitkan AirNav Indonesia.

"Ini dilakukan guna mendukung kelancaran seluruh prosesi, utamanya grebeg, sekaligus memberikan penghormatan terhadap jalannya Hajad Dalem yang merupakan simbol sedekah dari Raja," bunyi keterangan tersebut.

Baca Juga: 5 Menu Makan Siang Khas Keraton Yogyakarta, Unik dan Serba Daging

Tunggul Kumoro Damarjati Photo Community Writer Tunggul Kumoro Damarjati

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya