DIY Pertahankan Siaga Darurat Kekeringan Meski Hujan Mulai Turun

Alasannya, musim hujan di DIY 'belum resmi' tiba

Intinya Sih...

  • Pemerintah DIY pertahankan status siaga darurat kekeringan meskipun hujan turun
  • Hujan di DIY masuk kategori ringan dan sementara, musim hujan 'belum resmi' datang
  • Rekayasa cuaca untuk mendatangkan hujan masih dalam pertimbangan, status siaga darurat dapat diperpanjang

Yogyakarta, IDN Times - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih mempertahankan atau belum mencabut status siaga darurat kekeringan sekalipun hujan dilaporkan telah mengguyur sebagian provinsi tersebut beberapa hari belakangan. Alasannya, musim hujan 'belum resmi' datang untuk wilayah DIY.

1. Cuma hujan ringan, status siaga darurat kekeringan tetap bertahan

DIY Pertahankan Siaga Darurat Kekeringan Meski Hujan Mulai Turunilustrasi hujan (freepik.com/freepik)

Kepala Pelaksana BPBD DIY Noviar Rahmad menuturkan, hujan yang turun di beberapa wilayahnya masuk kategori ringan dan sifatnya pun sementara.

Berdasarkan koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim hujan untuk wilayah DIY baru akan tiba pada dasarian ketiga Oktober mendatang.

"Sehingga status siaga darurat kekeringan masih dipertahankan," kata Noviar, Rabu (11/9/2024).

2. Fenomena biasa, penyaluran air masih berlangsung di Gunungkidul

DIY Pertahankan Siaga Darurat Kekeringan Meski Hujan Mulai TurunIlustrasi dropping air bersih. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Noviar menambahkan, turunnya hujan di saat musim kemarau seperti tiga hari belakangan ini merupakan fenomena alam yang biasa terjadi. Hujan yang mengguyur belakangan, kata Noviar, juga belum mampu mengakhiri situasi kekeringan di Gunungkidul.

Kata dia, dampak kekeringan di Gunungkidul sekarang ini sudah cukup serius. Menurut Noviar, beberapa kapanewon atau kecamatan di sana masih sangat membutuhkan bantuan air bersih.

"Karena hujan beberapa hari ini kan belum bisa mencukupi kebutuhan air terutama di Gunungkidul, beberapa kecamatan masih kekeringan," beber Noviar.

Baca Juga: Belasan Kasus Kebakaran di Jogja Terjadi Selama Bulan Agustus 2024

3. Rencana rekayasa cuaca masih dipertimbangkan

DIY Pertahankan Siaga Darurat Kekeringan Meski Hujan Mulai Turunilustrasi awan mendung (unsplash.com/Michael Bweidner)

Terlebih, lanjut Noviar, rencana rekayasa cuaca untuk mendatangkan hujan yang sebelumnya disusun bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) beberapa waktu lalu juga masih dalam pertimbangan. Pasalnya, selain membutuhkan banyak biaya, di beberapa daerah Indonesia terutama DIY sudah mulai muncul titik hujan.

"Rencana itu kan juga mahal, maka BNPB mempertimbangkan apalagi titik hujan sudah muncul apakah diperlukan atau tidak itu dipertimbangkan dulu," pungkasnya.

Sebelumnya, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan sejak 1 Agustus 2024 lalu dan diperpanjang hingga akhir September tahun ini.

Status siaga darurat merespons dampak kekeringan pada musim kemarau itu ditetapkan seiring terbitnya Surat Keputusan (SK) Gubernur DIY Nomor 286/KEP/2024.

Status siaga darurat itu dapat diperpanjang apabila bencana kekeringan di DIY ini masih terus berkepanjangan.

Status siaga darurat bencana kekeringan ditetapkan Sultan HB X pada Agustus lalu menimbang tiga kabupaten di DIY telah berstatus siaga darurat hidrometeorologi. Ketiga kabupaten yang dimaksud meliputi Gunungkidul, Kulon Progo, dan Sleman.

Baca Juga: Musim Kemarau, Harga Pangan di Sleman Relatif Stabil

Tunggul Kumoro Damarjati Photo Community Writer Tunggul Kumoro Damarjati

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya