WNI di Gaza Cerita Detik-detik Perang Hamas-Israel Meletus

Serangan disebut masih berlangsung

Sleman, IDN Times - Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Gaza, Palestina menjadi saksi ngerinya peperangan antara Hamas dan Israel yang sudah berlangsung sejak akhir pekan lalu.

Abdillah Onim adalah aktivis kemanusiaan dari organisasi filantropi Nusantara Palestina Center yang sudah sejak 2009 menetap di Gaza. Baginya, situasi sekarang ini adalah yang terburuk selama belasan tahun ia di sana.

1. Tak ada peringatan buat warga

WNI di Gaza Cerita Detik-detik Perang Hamas-Israel MeletusIlustrasi roket di Gaza. (ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed Salem)

Onim bercerita, serangan Hamas ke Israel yang terjadi pada 7 Oktober 2023 kemarin terjadi secara mendadak alias tanpa didahului peringatan.

"Setelah selesai salat subuh jam lima subuh, setelah selesai subuh pingin rebahan dikit. Belum selesai sepuluh menit sudah mulai terjadi suara tembakan, rudal. Kok ini tidak ada tanda-tanda atau tidak ada informasi kepada masyarakat, tiba-tiba terjadi penyerangan," kata Onim dalam siaran zoom yang diselenggarakan Prodi HI UII, Selasa (10/10/2023).

2. Mencekam dihujani rudal

WNI di Gaza Cerita Detik-detik Perang Hamas-Israel MeletusIlustrasi serangan roket dari Jalur Gaza ke Israel. (ANTARA FOTO/REUTERS/Amir Cohen)

Ketika Israel membalas Hamas dengan serangan rudal, kata Onim, pemandangannya benar-benar mencekam. Asap tebal menyelimuti langit pada 9 Oktober 2023 kemarin.

Onim juga bersaksi atas hujan rudal serangan balasan Israel ke Hamas 9 Oktober 2023 kemarin hingga membuat langit Gaza dipenuhi asap tebal yang di sisi lain, menurutnya juga menghalangi pandangan para pilot Jet Tempur F-16 Israel. Situasi ini bertahan setidaknya 30 menit dan baru hilang setelah hujan turun. 

"Awan yang tadinya putih jadi kaya api, kuning kaya api karena saking banyaknya rudal, roket, bom, terus bom fosfor, udara jadi berubah. Tidak kelihatan sama sekali, bahkan Jet F-16 pun tidak terlihat," katanya.

Namun selimut asap tebal pula yang menurut dia menutup pandangan pilot pesawat jet tempur tentara Israel. Situasi itu tidak bertahan lama hanya sekitar 30 menit karena setelah itu Gaza diguyur hujan.

Baca Juga: Mengenal Jalur Gaza, Lokasi Langganan Konflik Israel-Palestina

3. Serangan belum berhenti

WNI di Gaza Cerita Detik-detik Perang Hamas-Israel MeletusIlustrasi serangan roket di Gaza. (ANTARA FOTO/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

Kata dia, hujan rudal masih berlangsung sampai Selasa. Saking banyaknya rudal, Onim sudah tiga hari tak berani keluar rumah. Bahkan untuk mandi saja harus diliputi rasa kecemasan.

"Kemarin sore saking banyaknya rudal kiri kanan saya sudah tiga hari tidak bisa keluar. Bahkan sampai dengan saat ini pun belum mandi, bagaimana caranya memikirkan mandi sedangkan dalam memikirkan nyawa saja apakah saya harus akan meninggal saat ini juga," ungkapnya.

Di lain sisi dia juga harus menghindari pengawasan pesawat nirawak atau drone milik tentara Israel. Mengungsikan anak istri ke Mesir masih sebatas rencana karena tak ada transportasi darat yang cukup aman mengantarkannya ke perbatasan.

"Situasinya memang terparah saat ini. Saya katakan bahwa ini pertama kali saya berada di Gaza pengalaman yang saya alami ini baru pertama kali, luar biasa," kata Onim.

"Bahkan sampai di beberapa detik lalu sebelum saya menyerahkan kamera zoomnya memang ada dua dentuman bom lagi karena hampir setiap menit terjadi pemboman dari kedua belah pihak," imbuhnya.

Baca Juga: Kronologi Operasi Badai Al-Aqsa, Serangan Hamas yang Kejutkan Israel

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya