UAS Ditolak Singapura, Partai Ummat: Terjadi Islamophobia 

Partai Ummat menduga adanya informasi miring tentang UAS

Yogyakarta, IDN Times - Partai Ummat menyayangkan kabar penolakan Singapura atas kedatangan Abdul Somad alias UAS. Partai berlambang bintang emas ini melihat adanya praktik Islamophobia hingga dugaan pemasok info profil sosok pendakwah asal Asahan, Sumatera Utara itu.

1. Bentuk nyata Islamophobia

UAS Ditolak Singapura, Partai Ummat: Terjadi Islamophobia Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi. IDN Times/Tunggul Damarjati

Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi menilai peristiwa penolakan UAS oleh Pemerintah Singapura sebagai bentuk nyata dari praktik Islamophobia.

"Itu satu bentuk bahwa islamophobia, itu nyata. Jadi, yang selama ini barangkali itu teori, barangkali itu satu artikel, kajian-kajian, ini bentuk nyata," kata Ridho di Kantor Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Kota Yogyakarta, Jumat (20/5/2022).

2. Dugaan pemasok info UAS

UAS Ditolak Singapura, Partai Ummat: Terjadi Islamophobia Instagram/ustadzabdulsomad_official

Ridho beranggapan penolakan yang terjadi kemungkinan besar diawali dari mengalirnya 'info miring' mengenai profil atau aktivitas UAS selama ini.

Menantu Amien Rais tersebut menduga ada pihak yang sengaja memasok informasi tersebut ke Singapura.

"Kita melihat siapa yang memasok informasinya. Itu yang penting, karena itu tidak mungkin hanya berdasarkan kajian satu materi akhirnya memutuskan. Pasti itu biasanya ada komunikasi antar pemerintah," duga Ridho.

"Kalau itu memang dari dalam Indonesia sangat kita sayangkan. Karena pertama, Islam itu adalah mayoritas, 82 persen lebih (pemeluknya). Kemudian UAS adalah ulama besar Indonesia, yang kalau dibilang apa sih definisi teroris itu, barangkali kita bisa mencari yang lebih tepat. Barangkali ada orang yang lebih teroris lah ya kalau kita melihat dari kasus ini," ujar Ridho.

Baca Juga: Jalan-Jalan di Malioboro, Pengunjung Boleh Lepas Masker

3. Kedubes wajib lindungi

UAS Ditolak Singapura, Partai Ummat: Terjadi Islamophobia Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi. IDN Times/Tunggul Damarjati

Sementara itu Wakil Ketua Partai Ummat Buni Yani meyakinkan semua pihak untuk mengawal peristiwa penolakan UAS oleh Singapura ini. Terutama Kedutaan Besar Indonesia di Singapura yang semestinya berkewajiban melindungi warga negaranya.

"Karena kan tugas dari itu, kedutaan besar di luar negeri itu sebetulnya itu membela warga negara Indonesia," katanya di Kantor PP Muhammadiyah, Kota Yogyakarta.

"Apapun kesalahan dia kalau dia adalah warga negara Indonesia maka wajib hukumnya dalam Undang-undang indonesia itu untuk membela kita punya warga negara Indonesia," pungkas Buni Yani.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Wisata Dekat Plunyon Kalikuning Sleman yang Lagi Viral

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya