Tak Ingin Terjadi Lonjakan Kasus COVID-19, Pemda DIY Aktifkan Selter 

Rumah sakit rujukan siapkan ruang isolasi dan oksigen 

Yogyakarta, IDN Times - Periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 tinggal hitungan hari. Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tidak ingin lagi kecolongan dengan lonjakan kasus COVID-19.

Seiring dengan merebaknya Omicron di berbagai negara, Pemda DIY ikut bersiaga mewaspadai varian baru tersebut.

"Meskipun Yogyakarta tidak menjadi tempat penurunan langsung wisatawan atau pekerja migran, kami sangat mewaspadai jangan sampai varian itu masuk. Terlebih sekarang mendekati libur Nataru," kata Aji di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Selasa (30/11/2021).

1. Reaktivasi selter

Tak Ingin Terjadi Lonjakan Kasus COVID-19, Pemda DIY Aktifkan Selter Rumah peneliti Wanagama UGM di Gunungkidul dijadikan sebagai selter pasien COVID-19. (Dok. Humas UGM)

Mendekati periode Nataru ini, kata Aji, Pemda DIY kembali mengaktifkan selter isolasi terpadu (isoter) dan menginstruksikan rumah sakit rujukan di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk tidak mengabaikan alarm tanda waspada.

"Selter seperti UGM, UNY, BBWSO juga kami aktifkan," imbuh Aji.

Baca Juga: Saat Belajar Daring, Kekerasan Terhadap Anak di Yogyakarta Meningkat 

Baca Juga: Video Porno Viral di Medsos, Diduga Dibuat di Bandara YIA Kulon Progo

2. Rumah sakit rujukan siapkan ruang isolasi dan oksigen

Tak Ingin Terjadi Lonjakan Kasus COVID-19, Pemda DIY Aktifkan Selter RSUP dr. Sardjito (sardjito.co.id)

Sementara RSUP Dr. Sardjito sebagai salah satu rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di DIY, menyiapkan sebanyak 492 ranjang bagi pasien Covid-19. Khusus ruang intensif tersedia sebanyak 188 tempat tidur dan sisanya ruang isolasi rawat inap. 

"Tak hanya ranjang isolasi yang sudah siap, tapi juga seluruh ranjang yang memang sejak awal kami dedikasikan untuk penanganan Covid-19 tidak kami alihkan untuk merawat pasien lainnya, meski saat ini kosong," kata Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan.

Kementerian PUPR, lanjut Banu, telah membangun ruang isolasi Intensive Care Unit (ICU) di RSUP Sardjito dengan memanfaatkan lahan di lantai 3 Gedung Parkir. Tersedia 200 lebih ruangan untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat.

"Pasokan oksigen juga sudah menggunakan kapasitas baru, kami sudah mengoperasikan dua unit isotank yang menampung 20 ton oksigen liquid," pungkasnya.

3. Ubah paradigma sakit

Tak Ingin Terjadi Lonjakan Kasus COVID-19, Pemda DIY Aktifkan Selter Ilustrasi tenaga kesehatan (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Terpisah, Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah perlu mengubah paradigma dalam penanganan kesehatan berkaca dari ledakan pandemi Covid-19 yang telah terjadi. Adib menegaskan pemerintah perlu membangun paradigma sehat, bukan paradigma sakit.

"Dari pandemik Covid 19 kita harus belajar kebijakan kesehatan ke depan juga mengutamakan promotif-preventif atau pencegahan, bukan sekedar kuratif," kata Adib dalam dialog daring KPCPEN Selasa (30/11/2021).

Dari pandemi Covid-19 yang belakangan mereda, program edukasi-edukasi kesehatan dirasa masih perlu digencarkan guna mencegah orang menjadi sakit.

"Kebijakan seperti ini harus dilakukan dari pusat lalu diturunkan ke daerah,” pungkasnya.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya