Sosok KGPH Hadiwinoto di Mata Gusti Prabu: Tak Bedakan Saudara Tiri

Prabu Hadi ternyata takut truk tangki merah waktu anak-anak

Yogyakarta, IDN Times - KGPH Hadiwinoto, adik kandung Sri Sultan Hamengku Buwono X mengembuskan napas terakhirnya, Rabu (31/3/2021) pagi.

Pangeran Keraton Yogyakarta, GBPH Prabukusumo, menjadi salah satu yang merasa paling kehilangan atas berpulangnya KGPH Hadiwinoto atau Gusti Hadi itu.

Baca Juga: [BREAKING] Adik Sultan HB X, KGPH Hadiwinoto Tutup Usia

1. Dekat dengan saudara-saudari tirinya

Sosok KGPH Hadiwinoto di Mata Gusti Prabu: Tak Bedakan Saudara TiriPangeran Keraton Yogyakarta, GBPH Prabukusumo. IDN Times/Tunggul Damarjati

Gusti Prabu menggambarkan Gusti Hadi sebagai pribadi yang berperilaku baik bahkan kepada saudara dan saudari tirinya sekalipun. Mendiang tak memandang latar belakang keluarga yang melekat dan menganggap semua keturunan Sri Sultan HB IX sebagai saudara.

"Sosok Gusti Hadiwinoto itu baik. Beliau hampir mirip sama saya juga tidak mau membedakan ini lain ibu, deket sekali semuanya. Jadi persaudaraan ada yang merasa ini lain ibu. Kelihatan dari sikap dan cara bicaranya keliatan. Mas Hadiwinoto tidak gitu (diskriminasi), beliau baik," kata Gusti Prabu saat ditemui di rumah duka Gusti Hadi, Timoho, Kota Yogyakarta, Rabu (31/3/2021).

2. Takut truk tangki merah

Sosok KGPH Hadiwinoto di Mata Gusti Prabu: Tak Bedakan Saudara TiriAdik kandung Sri Sultan Hamengku Buwono X, KGPH Hadiwinoto meninggal dunia. Dok. Humas Pemda DIY

Hal lain yang cukup membekas di memori Gusti Prabu selain personalnya adalah cerita masa muda mendiang Gusti Hadi. Pernah suatu waktu ia mendengar cerita yang lumayan menggelitik tentang Gusti Hadi dari ibundanya, KRA Hastungkara.

Sang ibunda berkisah bagaimana Gusti Hadi muda kabur ketakutan saat melihat truk tangki warna merah yang melintas di hadapannya.

"Ibu saya cerita, beliau (Gusti Hadi) paling takut sama truk tangki yang warnanya merah. Itu dikira yang suka ambil anak-anak terus untuk disesaji kalau bikin kretek itu loh," ungkap Ketua PMI DIY itu.

"Jadi ketakutan itu, kalau waktu di mobil ngelihat itu langsung masuk ke lorong kaki," sambungnya mengenang.

3. Bukan pekerja kaleng-kaleng

Sosok KGPH Hadiwinoto di Mata Gusti Prabu: Tak Bedakan Saudara TiriKanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hadiwinoto. Dok. Keraton Yogyakarta

Semasa hidupnya, almarhum dikenal pernah menjabat sebagai Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Parasraya Budaya, Penghageng Tepas Panitikismo, serta Penghageng KHP Wahono Sarto Kriyo Keraton Yogyakarta.

Sepenuturan Gusti Prabu, Gusti Hadi adalah sosok yang ulung, kompeten, dan profesional dalam menjalankan tugasnya.

"Beliau di Panitikismo dan Wahono Sarto Kriyo itu (mengurus) bangunan dan tanah (kasultanan). Jadi beliau ini cara kerjanya juga bagus tidak kenal lelah, selalu koordinasi dengan pemerintah daerah," bebernya.

Tak kenal lelah, bahkan Gusti Hadi seringkali lupa akan kondisi fisiknya. Mengorbankan tenaga, pikiran, dan waktu demi memenuhi tanggungjawabnya.

"Mobilitasnya masih tinggi, jadi tidak dirasakan walaupun sudah naik ke mobil sudah susah payah, jalan juga sudah susah. Tapi beliau tetap aktivitas masih tetap tinggi," lanjut Gusti Prabu.

"Memang beliau ini sudah gerah sepuh jadi beberapa waktu terakhir fisik agak kurang fit. Kemarin terakhir masih aktif ngantor terus acara apa, itu mesti datang. Tidak dirasakan sakitnya," ucapnya menambahkan.

Bagaimanapun, almarhum akhirnya mencapai batasnya. Gusti Hadi harus dilarikan dan dirawat di RSUP Dr. Sardjito karena merasa sesak napas saat berada di Kompleks Pracimasono, Keraton Yogyakarta, Senin (29/3/2021) kemarin.

Gusti Prabu mengaku pun menjadi salah seorang yang setia menemani ketika Gusti Hadi dirawat di ICCU. Meski, ia tak tega menyaksikan saudaranya tersebut dipasangi alat bantu pernapasan.

"Saya sudah mau nangis itu, karena ada alat bantu pernapasan terus saya lihat detak jantungnya sudah 40-50 persen naiknya gitu. Saya pulang saja tidak bisa tidur. Sampai setengah dua baru bisa tidur," bebernya.

4. Dimakamkan di Hastorenggo

Sosok KGPH Hadiwinoto di Mata Gusti Prabu: Tak Bedakan Saudara TiriKarangan bunga ucapan dukacita untuk KGPH Hadiwinoto. IDN Times/Tunggul Damarjati

Pada Rabu (31/3/2021) pagi, Gusti Prabu menerima kabar yang ia paling tak mau dengar. Gusti Hadi dinyatakan meninggal dunia pada usia 72 tahun di RSUP Dr Sardjito karena penyakit jantung yang dideritanya.

Sesuai rencana, jenazah almarhum akan dimakamkan Pemakaman Keluarga Pasareyan Hastorenggo, Kotagede, Kota Yogyakarta, Kamis (1/4/2021) besok pukul 10.00 WIB.

"Saya mohon doa restu semua warga masyarakat kalau ada salah kekhilafan dari mas Hadi mohon maaf, juga semoga amal ibadahnya juga diterima di sisiNya," tutupnya.

Baca Juga: Profil KGPH Hadiwinoto, Pakarnya Pendataan Tanah Keraton

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya