Projo DIY Resmi Cabut Laporan Butet soal Dugaan Penghinaan Jokowi

Projo ingatkan batasan saat berkampanye

Sleman, IDN Times - Kelompok relawan Pro Jokowi (Projo) DIY resmi mencabut laporan dari Polda DIY terhadap seniman sekaligus budayawan, Butet Kertaredjasa, menyangkut dugaan penghinaan terhadap Presiden Joko 'Jokowi' Widodo, Selasa (6/2/2024).

"Kami memutuskan untuk mencabut laporan tersebut berdasarkan 2 pertimbangan," kata Ketua Projo DIY, Aris Widihartanto, dalam keterangannya, Selasa.

1. Permintaan Jokowi ke Budi Arie

Projo DIY Resmi Cabut Laporan Butet soal Dugaan Penghinaan JokowiDPD Projo DIY melaporkan seniman Butet Kertaredjasa ke Polda DIY. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Aris menerangkan, pertimbangan pertama adalah permintaan Jokowi langsung yang disampaikan kepada Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi agar laporan terhadap Butet ke Polda DIY dicabut.

"Agar tidak terjadi kegaduhan politik," kata Aris.

2. Perilaku politik Butet dianggap membaik

Projo DIY Resmi Cabut Laporan Butet soal Dugaan Penghinaan JokowiSteering Committee FKY, Butet Kartaredjasa. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Pertimbangan kedua, lanjut Aris, yakni Projo melihat perilaku politik Butet membaik pascapelaporan ke Polda DIY 30 Januari 2024 lalu. Mereka mengacu pada penampilan Butet pada acara kampanye akbar paslon Pilpres 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD di GBK, Sabtu (3/2/2024) kemarin.

"Lebih santun dan bijak, tanpa mengeluarkan kata umpatan dan hinaan kepada Presiden Jokowi. Itu berarti mas Butet sudah menyadari kesalahan dan kekhilafannya, kemudian tidak mengulangi kesalahan tersebut," papar Aris.

Baca Juga: Butet Dipolisikan, Dituding Hina Jokowi saat Kampanye Ganjar

3. Ingatkan batasan dalam kampanye

Projo DIY Resmi Cabut Laporan Butet soal Dugaan Penghinaan JokowiDPD Projo DIY melaporkan seniman Butet Kertaredjasa ke Polda DIY. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Pascapencabutan laporan ini, Projo DIY tetap menyerukan kepada seluruh pendukung paslon pada pilpres 2024 ini agar menjaga situasi tetap aman dan damai.

Projo DIY mengajak pendukung seluruh paslon menyampaikan program dan visi-misi jagoan mereka di Pilpres 2024 dengan cara yang kreatif, menarik, dan menyenangkan, tanpa umpatan, hinaan, cacian, dan fitnah yang ditujukan kepada paslon lain, Presiden, hingga TNI, dan POLRI.

"Ingat, kita hidup di negara yang menganut Demokrasi Pancasila, dimana kebebasan berekspresi dan menyampaikan pendapat dijamin konstitusi. Namun tetap ada batasan-batasannya, baik batasan norma agama, norma adat istiadat, dan norma hukum," pungkasnya.

Baca Juga: Kelompok Relawan Jokowi Laporkan Budayawan Butet ke Bawaslu DIY

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya