Polisi Sudah Identifikasi Pelaku Pengeroyokan MO Madura United

Terduga pelaku ada 3-4 orang

Sleman, IDN Times - Polisi menyatakan telah mengidentifikasi terduga pelaku penganiayaan atau pengeroyokan Media Officer Madura United di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (24/9/2023) lalu.

"Kita sudah melakukan identifikasi, beberapa orang sudah jadi kandidat," kata Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Yuswanto Ardi, di Universitas 'Aisyiah Yogyakarta (Unisa), Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (29/9/2023).

1. Rekaman CCTV buram

Polisi Sudah Identifikasi Pelaku Pengeroyokan MO Madura UnitedKapolresta Sleman, AKBP Yuswanto Ardi di Mapolresta Sleman, Senin (15/5/2023). (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Hanya saja, Ardi menuturkan kepolisian masih akan melakukan koordinasi dengan kelompok suporter lantaran para terduga pelaku tidak terlalu jelas sosoknya dalam video yang terekam lewat kamera pengawas atau CCTV di sekitaran TKP.

"Nanti kita akan lakukan kesesuaian dengan koordinator suporter. Para suporter nanti akan kita lakukan pemeriksaan untuk bisa (membantu penyelidikan). Karena terus terang saja (rekaman) CCTV-nya tidak terlalu jelas," imbuh Ardi.

2. Jumlah terduga pelaku

Polisi Sudah Identifikasi Pelaku Pengeroyokan MO Madura UnitedIlustrasi tersangka (IDN Times/Mardya Shakti)

Ardi melanjutkan, berdasarkan hasil penyelidikan sementara polisi mengidentifikasi jumlah terduga pelaku yang kemungkinan bisa sampai lebih dari tiga orang.

"Untuk saat ini yang kita curigai ada 3-4 orang," katanya.

Baca Juga: Kronologi Pengeroyokan Media Officer Madura United di Stadion Maguwo

3. Dikeroyok pascalaga

Polisi Sudah Identifikasi Pelaku Pengeroyokan MO Madura UnitedPSS Sleman vs Madura United berakhir imbang 1 - 1 di Stadion Maguwoharjo , Sleman, Minggu (24/9/2023) (Instagram/pssleman)

Sebelumnya, Madura United melapor ke Polresta Sleman usai media officer mereka, Ferdiansyah Alifurrahman dikeroyok sejumlah orang setelah laga lawan PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Minggu (24/9/2023) kemarin.

Surat resmi laporan ke kepolisian diunggah di akun Instagram resmi Madura United, Senin (25/9/2023).

Kapolresta Sleman Kombes Pol Yuswanto Ardi menuturkan, pihaknya sedang menyelidiki peristiwa pengeroyokan ini. Hasil pemeriksaan sementara mengungkap insiden terjadi usai sesi konferensi pers pascalaga PSS Sleman vs Madura United.

"Ketika media officer itu keluar dari ruang media conference, kemudian di saat yang bersamaan lewatlah sekelompok suporter yang mengetahui itu merupakan dari tim Madura United," kata Ardi, Senin.

Polisi menduga korban diserang lantaran mengenakan atribut Madura United. "Padahal itu bukan suporter, namun media officer. Sehingga dilakukan pemukulan," ujar Ardi.

Ardi pun menegaskan jika lokasi insiden kemarin terjadi area kewenangan steward atau di luar titik pengamanan polisi. Ia pun meminta steward mengevaluasi kembali siapa-siapa saja yang diperkenankan mengakses ruang konferensi pers.

Sementara berdasar kronologi yang disampaikan Madura United, insiden pengeroyokan terjadi usai sekelompok orang berpenutup kepala merangsek ke salah satu ruangan yang sedang dipakai konferensi pers.

Mereka tidak mengenakan ID card, padahal ruangan tersebut harus steril dan hanya boleh dimasuki orang-orang dengan akses resmi. Dikarenakan ada aksi agresif dari salah satu oknum, Ferdiansyah sebagai Media Officer Madura United menghentikan sesi jumpa pers dan meminta pemain dan pelatih ke ruang ganti.

Nahas, Ferdiansyah yang malah justru tertinggal di ruangan tersebut dan dikeroyok oleh oknum-oknum berpenutup kepala tadi.

Baca Juga: Tim Pencari Fakta Dibentuk Usut Pengeroyokan Madura United

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya