Pengembang Tol Jogja-Solo Pastikan Makam di Bayen Direlokasi

Tak sentuh makam jika belum ada kesepakatan

Yogyakarta, IDN Times - Pengembang Tol Yogyakarta-Solo memastikan akan merelokasi atau memindah makam-makam di Bayen, Purwomartani, Kalasan, Sleman, yang terdampak pembangunan jalan bebas hambatan. Manajer Humas PT Jasamarga Jogja-Solo Rachmat Jasiman menuturkan, upaya pemindahan makam di Bayen masih terus berproses.

"Masih dalam pembahasan-pembahasan," kata Rachmat, Selasa (20/2/2024).

1. Tak akan sentuh makam bila belum ada kesepakatan

Pengembang Tol Jogja-Solo Pastikan Makam di Bayen DirelokasiAksi penolakan pembangunan ruas jalan tol Jogja-Solo dilakukan oleh puluhan warga Bayen, Purwomartani, Kalasan. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Rachmat menekankan, pembangunan tol tak akan serta merta menerabas makam sebelum ada koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Relokasi makam tetap akan melalui mekanisme maupun tahapan berlaku. Intinya, aktivitas konstruksi tidak akan menyentuh makam apabila belum ada pemindahan atau relokasi sebelumnya.

"Ada mekanisme dan SOP-nya. Kami tidak semata-mata melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Kami harus mengikuti aturan-aturan yang berlaku," tegas Rachmat.

2. Lihat-lihat juga status tanah

Pengembang Tol Jogja-Solo Pastikan Makam di Bayen DirelokasiJalur fungsional Jalan Tol Solo-Yogyakarta di Klaten, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Lanjut Rachmat, status lahan dipertimbangkan dalam relokasi ini. Makam yang berlokasi tanah wakaf akan berbeda mekanismenya dengan makam di atas tanah kasultanan atau Sultan Ground.

Untuk lahan makam berstatus Sultan Ground, ketika terdampak pembangunan tol, maka tanah tersebut harus menjalani appraisal. 

"Untuk tanah-tanah tersebut kami harus berkoordinasi dengan pihak pihak terkait. Karena kami juga tidak mau melanggar hal tersebut," kata Rachmat. 

Baca Juga: Warga Bayen Demo Proyek Tol Jogja-Solo, Ini yang Dituntut

3. Bergulir di Panitikismo

Pengembang Tol Jogja-Solo Pastikan Makam di Bayen DirelokasiAksi penolakan pembangunan ruas jalan tol Jogja-Solo dilakukan oleh puluhan warga Bayen, Purwomartani, Kalasan. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Menurut Rachmat, hal-hal yang menyangkut penggunaan Sultan Ground untuk pembangunan tol sejauh ini masih berproses di Kawedanan Panitikismo, atau lembaga pada Keraton Yogyakarta yang mengurusi tanah-tanah kasultanan.

"Update terakhir yang kami terima masih di sana, masih di Panitikismo," pungkas Rachmat.  

Sebelumnya, aksi penolakan pembangunan ruas jalan tol Jogja-Solo dilakukan oleh puluhan warga Bayen, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Rabu (7/2/2024). Mereka menolak jalan tol dibangun sebelum ada kepastian soal relokasi makam warga.

"Kami Warga Bayen Menolak Pembangunan Jalan Tol Di Wilayah Dusun Bayen Sebelum Ada Pemindahan Makam," tulis spanduk yang ada di spanduk warga.

Dukuh Bayen, Mukti Sukamdani menerangkan, aksi ini dilatarbelakangi kekhawatiran warga karena belum ada kejelasan ikhwal skema pemindahan dua kompleks makam terdampak tol Yogyakarta-Solo yang berada di Bayen. 

"Intinya bertujuan ada perhatian khusus dari pihak panitia tolnya. Jadi biar ada kejelasan," kata Mukti, Rabu (7/2/2024) malam.

Mukti menjelaskan, warga khawatir dua makam di tempat mereka tidak dipindah atau malah diterabas oleh pembangunan jalan tol.

Mukti menerangkan, kedua makam Berada di atas tanah Sultan Ground. Satu makam terdampak penuh pembangunan tol Yogyakarta-Solo, sedangkan kompleks makam lainnya terimbas sebagian.

Baca Juga: Tol Jogja-Solo Dibuka Fungsional Saat Lebaran Prambanan Jadi Perhatian

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya