Napi Teroris di Jogja Akui Keliru, Bongkar Momen Gabung JAD

Direkrut via medsos

Yogyakarta, IDN Times - Tiga narapidana teroris (napiter) penghuni Lapas Kelas II A Yogyakarta membacakan ikrar sumpah setia ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Kamis (8/11/2023).

Mereka membaca sumpah setia kepada NKRI sebelum satu per satu membacakan Pancasila serta mencium bendera Merah Putih. Ketiganya menyatakan bahwa Pancasila dan UUD 1945 tidak bertentangan dengan pemahaman agama yang mereka yakini.

1. Akui salah gabung JAD

Napi Teroris di Jogja Akui Keliru, Bongkar Momen Gabung JADNapiter di Lapas Kelas IIA Yogyakarta menyatakan ikrar setia kepada NKRI. (IDN Times/Tuggul Damarjati)

Syahrial, salah seorang napiter mengaku dulu ia tergabung dalam kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) sebelum ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 dan diputus bersalah oleh Pengadilan Negeri Jakarta Timur atas tindak pidana terorisme.

Pria asli Makassar, Sulawesi Selatan itu setelah mendapat pembinaan oleh lapas mengakui dirinya telah menyimpang dari ajaran Islam dengan berbabiat ke JAD.

"Menyadari dan memang saya keliru," kata Syahrial sumringah ditemui usai acara, Kamis.

2. Direkrut via medsos, gabung karena lingkup pertemanan

Napi Teroris di Jogja Akui Keliru, Bongkar Momen Gabung JADNapiter di Lapas Kelas IIA Yogyakarta menyatakan ikrar setia kepada NKRI. (IDN Times/Tuggul Damarjati)

Syahrial membeberkan awal mula dirinya bisa bergabung ke JAD karena pengaruh pertemanan serta aktivitas media sosial.

"Melalui media sosial dengan perkenalan dari teman-teman semuanya. Banyaknya memang dari media sosial dan teman-teman dekat, ada yang ikut gabung jadi ikut, istilahnya sama-sama dengan mereka lah," ungkapnya.

Pendekatan oleh pihak lapas, pengajian dan siraman rohani dari Kanwil Kementerian Agama setempat yang diberikan secara rutin membuat mata para napiter ini terbuka. Syahrial pun optimis membuka lembaran baru dalam hidupnya usai menghabiskan 12 bulan sisa masa hukuman.

"Alhamdulillah kami yang salah, pulang dari sini jauh lebih baik. Insya Allah, amin. Saya masih setahun, mudah-mudahan bisa potongan, bisa lebih cepat pulangnya, amin," kata Syahrial berseri-seri.

Selain Syahrial, ada pula Sunaryandoyono alias Abu Maryam yang pernah berbaiat ke JAD. Kemudian Syamsudin yang dulu adalah anggota Jamaah Islamiyah (JI). Kini, mereka telah mengucap sumpah setia kepada NKRI dan rencananya ketiganya akan menjadi petugas pengibar bendera saat upacara 17 November 2023 mendatang di Lapas Yogyakarta.

Baca Juga: 3 Napiter Eks JI dan JAD Cium Merah Putih, Ikrar Setia NKRI

3. Pindahan Rutan Cikeas

Napi Teroris di Jogja Akui Keliru, Bongkar Momen Gabung JADNapiter di Lapas Kelas IIA Yogyakarta menyatakan ikrar setia kepada NKRI. (IDN Times/Tuggul Damarjati)

Kepala Lapas Kelas II A Yogyakarta, Soleh Joko Sutopo, menjelaskan ketiga napiter ini merupakan pindahan dari Rumah Tahanan (Rutan) Cikeas, Bogor sejak 20 September 2023 lalu. Syahrial, Sunaryandoyono, dan Syamsudin sekarang masih dalam tahap masa pengenalan lingkungan (mapenaling) di lapasnya.

"Napiter ini kan kemarin memang ada beberapa yang dirotasi untuk dilakukan pendampingan pembinaan," kata Soleh.

Pembinaan lanjutan seperti pelatihan kemandirian dan sejenisnya akan diberikan setelah melihat komitmen ketiganya terhadap NKRI.

Kepala Kanwil Kemenkumham DIY, Agung Rektono Seto, mengatakan ikrar setia NKRI menunjukkan bahwa Pancasila adalah landasan ideal dalam mengatasi persoalan radikalisme dan terorisme. Momentum ini baginya merupakan titik balik para warga binaan agar tidak meninggalkan cara-cara menyimpang dan kembali setia kepada NKRI.

"Ini bentuk keberhasilan program deradikalisasi yang selama ini kita jalankan. Tujuannya agar mereka kembali menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bingkai NKRI. Semoga kerja sama kita semakin solid, untuk percepatan program reintegrasi sosial," kata Agung.

Baca Juga: Eks Napiter di Sleman Dapat Bantuan Peralatan Usaha Bekam

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya