Mabuk, Tukang Parkir di Sleman Bacok Pemotor Disangka Klitih
Ilustrasi pembacokan (IDN Times/Mia Amalia)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Seorang pria berinsial MS (32) yang berprofesi sebagai tukang parkir ditangkap jajaran Polresta Sleman usai melakukan aksi pembacokan terhadap pengendara sepeda motor. Pelaku berdalih menyangka korban sebagai pelaku aksi kejahatan jalanan alias klitih.
1. Buntuti korban
Ungkap kasus pembacokan di Jalan Damai, Ngaglik, Sleman, oleh Polresta Sleman, Senin (27/3/2023). (IDN Times/Tunggul Damarjati)Kasat Reskrim Polresta Sleman, Kompol Denny Irwansyah, menerangkan kronologi peristiwa yang terjadi Minggu (5/3/2023) malam di daerah Ngaglik. Korban berinisial RDS (20) dan rekannya, seorang perempuan sebagai saksi kala itu baru saja pulang bekerja.
Keduanya berboncengan menunggangi sepeda motor. RDS dalam posisi membonceng rekannya.
"Korban dan saksi baru pulang kerja, kemudian melewati perumahan sekitar Jalan Palagan, lalu belok ke kanan ke Jalan Damai," imbuh Denny di Mapolresta Sleman, Senin (27/3/2023).
Melihat korban dan saksi, pelaku yang menunggangi sepeda motor mengikuti dari arah belakang. Dengan senjata tajam jenis celurit miliknya, dia kemudian melakukan penyerangan.
"Saat di Jalan Damai, tiba-tiba dari arah belakang ada yang mengikuti, kemudian membacok saksi dan korban yang sedang mengendarai sepeda motor secara berboncengan," terang Denny.
2. Tenggak 4 botol miras
Ilustrasi miras. (IDN Times/Ayu Afria)Serangan MS mengenai punggung RDS hingga mengakibatkannya mengalami luka 3 sentimeter dan 2 sentimeter.
MS, setelah melakukan aksinya langsung tancap gas kabur ke arah Jalan Kaliurang. Dia baru ditangkap pada Selasa (7/3) saat sedang mabuk minuman keras di area parkir timur Monumen Jogja Kembali (Monjali).
Demikian pula saat melakukan aksinya dua hari sebelum ditangkap, menurut Denny, MS saat itu habis menenggak empat botol minuman beralkohol.
"Yang bersangkutan sempat meminum empat botol anggur merah, kemudian membawa sajam jenis celurit," kata Denny.
Baca Juga: 15 Terduga Pelaku Klitih Bumijo Tertangkap, Mayoritas masih Remaja
3. Halu uber klitih
Ilustrasi (IDN Times/Mardya Shakti)Dalam pemeriksaan, MS berdalih kepada petugas bahwa dirinya sesaat sebelum kejadian menyangka korban dan saksi yang berboncengan sebagai pelaku klitih.
Kanit IV Pidkor Satreskrim, Iptu Apfryyadi Pratama, menambahkan petugas menduga saat itu pelaku telah terpengaruh miras yang ditenggak sebelumnya.
"Dia beranggapan bahwa korban dan saksi ini diduga klitih, karena pengakuannya tersangka, dia melihat ada gerombolan lain selain korban dan saksi," kata Apfryyadi.
"Jadi dia ngikuti dari belakang, dia merasa itu klitih, si korban dan saksi ini. Padahal korban dan saksi ini cowok dan cewek," lanjutnya.
Dari tangan MS, petugas menyita sejumlah barang bukti. Antara lain, satu unit sepeda motor, celurit, handphone, dan beberapa potong pakaian yang dikenakan ketika beraksi.
Polresta Sleman sejauh ini memastikan bahwa MS adalah pelaku tunggal. Pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka ini oleh petugas dikenai Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.
Baca Juga: Sultan Sebut Peran Keluarga Penting untuk Cegah Kejahatan Jalanan
