Hasil Laboratorium BBVet, Ternak Mati di Sleman Positif Antraks

45 warga Sleman dan Gunungkidul suspek antraks

Yogyakarta, IDN Times - Hewan ternak di Dusun Kalinongko Kidul, Gayamharjo, Prambanan, Sleman, yang sakit sebelum disembelih pada Februari 2024 lalu, dipastikan terpapar antraks.

Temuan ini diperoleh berdasarkan hasil uji laboratorium oleh Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates, Kulon Progo pada sampel tanah tempat ternak milik warga berinisial W, warga Kalinongko.

"Tanah untuk menyembelih itu terkonfirmasi positif (antraks)," kata Kepala BBVet Wates, Hendra Wibawa ditemui di Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Rabu (13/3/2024) .

1. Di dalam tanah terdapat spora antraks

Hasil Laboratorium BBVet, Ternak Mati di Sleman Positif Antraksilustrasi spora antraks (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurut Hendra, kondisi tanah itu mengindikasikan bahwa pernah terdapat hewan ternak terpapar antraks hidup di sana. "Karena sifatnya antraks, sporanya bertahan di tanah," jelas Hendra.

Spora yang dihasilkan oleh bakteri Bacillus Anthracis, penyebab penyakit antraks pada hewan ternak maupun manusia ini diketahui mampu bertahan selama 80 tahun.

 

2. Hanya berjarak 200 meter dari lokasi kasus antraks di Gunungkidul

Hasil Laboratorium BBVet, Ternak Mati di Sleman Positif AntraksPetugas dari Dinkes Gunungkidul mengambil sampel darah dari warga yang diduga terpapar antraks.(Dok.Polsek Gedangsari)

Pemkab Gunungkidul sebelumnya memastikan seekor sapi milik S, seorang warga Dusun Kayoman, Serut, Gedangsari, Gunungkidul juga terpapar antraks berdasarkan hasil uji lab pada sampel darah oleh BBVet.

Menurut Hendra, lokasi Dusun Kayoman hanya berjarak 200 meter dari Dusun Kalinongko. "Kalau yang terkonfirmasi antraks sebenarnya hanya  dua pemilik saja, yaitu S dan W. Walaupun di dua kabupaten, tapi lokasinya tidak jauh," imbuh Hendra.

 

Baca Juga: 45 Warga Sleman dan Gunungkidul Suspek Antraks, 1 Orang Meninggal

3. Ternak sistem gaduh hingga konsumsi daging ternak sakit

Hasil Laboratorium BBVet, Ternak Mati di Sleman Positif Antraksilustrasi peternakan sapi (IDN Times/Rangga Erfizal)

Sebagai pemicu awal penularan, menurut Hendra, ia mengaku kesulitan melacak asal antraks ini berawal. nHendra melihat ada dua kemungkinan penyebab penyebaran antraks di kedua lokasi ini. Pertama, yakni pola ternak skema gaduh atau dititipkan.

"Kalau lokasinya berdekatan, mungkin ternak sakit saling digaduhkan. Atau ada ternak sakit lalu dipotong dan diberikan ke warga," imbuh Hendra.

BBVet merekomendasikan agar warga untuk sementara waktu tak mengeluarkan ternak mereka dari dusun tempat terdeteksinya penyebaran antraks, serta turut menentukan zonasi kawasan terkontaminasi berdasarkan tingkat kerawanannya, maupun potensial terjadi penyebaran antraks.

Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Hery Sulistyo Hermawan menuturkan, pemerintah menyiapkan langkah penanggulangan antraks melalui rapat koordinasi lintas kabupaten. Upaya yang dilakukan mencakup menginventarisasi kebutuhan untuk antibiotik, vitamin, vaksin, dan disinfeksi buat hewan ternak.

 

4. Kronologi 45 warga menjadi suspek antraks

Hasil Laboratorium BBVet, Ternak Mati di Sleman Positif AntraksIlustrasi penyakit antraks (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)

Dugaan kasus penyebaran antraks ini mulanya diketahui setelah tiga ekor hewan ternak terdiri dari seekor sapi dan dua ekor kambing milik warga S, Dusun Kayoman, Serut, Gedangsari, Gunungkidul, mati secara tak wajar. Dua di antara ternak yang mati sempat disembelih sebelum dikubur. Sedangkan S dirawat di rumah sakit karena menderita gejala mirip terpapar antraks.

S sendiri diketahui pernah membawa pulang potongan daging kambing dari salah seorang warga Sleman berinisial W. Daging pemberian W tersebut, dikuliti lalu dikonsumsi bersama-sama di rumah S. 

Sementara W kehilangan tujuh ternaknya yang mati secara tak wajar. Enam di antaranya dibagikan dan dikonsumsi oleh puluhan warga Kalinongko pada Februari 2024. Ada pula sebagian yang pindah tangan ke S. Akibatnya puluhan warga mengalami diare, pusing, muntah, sakit perut hingga demam usai mengonsumsi daging hewan ternak yang mati diduga karena terjangkit antraks.

Dinkes DIY menyebut sebanyak 45 warga di Dusun Kalinongko dan Kayoman berstatus suspek antraks. Sampel darah mereka masih diperiksa di BB Labkesmas Yogyakarta.

Baca Juga: Ada Kasus Antraks di Gunungkidul, Ratusan Ternak Disuntik Vitamin

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya