Ganjar Kalah di Kandang Banteng, Ini Analisa Pengamat Politik UGM

Faktor Jokowi beri pengaruh besar

Yogyakarta, IDN Times - Kekalahan pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD di DIY dan Jateng versi hasil hitung sementara, tak lepas dari besarnya pengaruh pemilih rasional pada capres-cawapres lain.

Pengamat politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Mada Sukmajati, mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki kontribusi dalam menggiring para undecided voters ke capres-cawapres lain.

Mada Sukmajati melihat hasil hitung cepat ketiga paslon dari berbagai lembaga, di mana perolehan suara Ganjar-Mahfud secara nasional nyaris sama dengan capaian PDIP pada capaian suara pileg, yakni berkutat antara 16-19 persen.

Menurut Mada, ini mengindikasikan jika para pemilih tradisional dari PDIP secara nasional lebih banyak memilih Ganjar-Mahfud ketimbang paslon lain. Selain faktor pengaruh ekor jas dari Ganjar itu sendiri terhadap PDIP selaku salah satu parpol pengusungnya.

"Kalau kita bicara migrasi pemilih PDIP dalam konteks pilpres ke calon lain selain Ganjar sebenarnya sangat sedikit kalau kita korelasikan antara suara di Pilpres dan Pileg untuk PDIP," kata Mada saat dihubungi, Kamis (15/2/2024).

1. Prabowo banyak dipilih pemilih rasional

Ganjar Kalah di Kandang Banteng, Ini Analisa Pengamat Politik UGMCapres nomor urut 2 Prabowo Subianto mengatakan dirinya bersama Gibran Rakabumi Raka akan menjadi presiden dan wakil presiden bagi seluruh rakyat Indonesia dan merangkul semua unsur dan kekuatan. (Dok. TKN Prabowo-Gibran)

Menurut Mada, efek ekor jas dari pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tak terlalu memberikan pengaruh pada Gerindra sebagai salah satu pengusung mereka, khususnya di DIY dan Jateng.

Buktinya adalah capaian parpol ini yang hanya sekitar 10,85 persen (DIY) dan 9,93 persen (Jateng) versi penghitungan KPU pada Kamis jelang pukul 16.00 WIB, sementara Prabowo-Gibran di kedua provinsi itu bisa meraup 48,8 persen (DIY) dan 56.05 (persen).

Kata Mada, suara untuk Prabowo-Gibran justru datang dari para pemilih rasional, pemilih non tradisional dengan tingkat party identification alias Party ID yang rendah.

"Karena kalau kita melihat pemilih dengan Party ID yang tinggi nyambung, coattail effect bekerja di PDIP," ujar pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.

"Harusnya dengan perolehan suara pilpres seperti ini harusnya bisa nambah lebih signifikan untuk Gerindra, tapi kan itu tidak terjadi. Jadi, iya ada faktor pemilih yang rasional yang bukan pemilih tradisional yang tidak memiliki party identification kuat," lanjutnya.

2. Pengaruh undecided voters

Ganjar Kalah di Kandang Banteng, Ini Analisa Pengamat Politik UGMPrabowo-Gibran rayakan kemenangan hasil quick count Pemilu 2024. (IDN Times/Lia Hutasoit)

Mada juga melihat jika Prabowo-Gibran mampu merebut hati para undecided voters di menit-menit akhir jelang coblosan. Bukan cuma di wilayah DIY dan Jateng semata, melainkan secara nasional.

"Terjadi di seluruh Indonesia undecided voters (lari ke 02) karena trennya kan hampir sama secara nasional. Tidak hanya di DIY dan Jateng, tapi secara nasional memang seperti itu. Termasuk dalam hal ini Gen Z dan milenial pada akhirnya memberikan pilihannya ke 02," kata Mada.

Mada mengamini bahwa DIY dan Jateng merupakan wilayah basis PDIP. Dua provinsi yang digadang-gadang menyumbangkan kemenangan malah hanya menempatkan Ganjar-Mahfud pada urutan ke-2.

Mada berpendapat julukan Jateng sebagai 'kandang banteng' masih terjaga untuk konteks pileg. Lain halnya dengan Pilpres, di mana ia melihat beberapa penyebab yang mewarnai kekalahan Ganjar-Mahfud di sana.

Pertama, adalah persoalan internal antara Ganjar dan PDIP yang membuat dukungan setengah hati pada Pilpres 2024. Kedua, adalah gaya kepemimpinan Ganjar sendiri yang dia nilai masih abu-abu.

"Gaya kepemimpinan Ganjar menurut saya masih ambigu, antara dia mengadopsi style-nya Jokowi, atau dia berusaha merevisi style Jokowi yang pada akhirnya itu tidak bisa dilakukan, sehingga sangat ambigu dan itu menyebabkan personifikasi Ganjar tidak mampu menggantikan personifikasi Jokowi," katanya.

Faktor lain yakni amunisi dalam bentuk dana kampanye, lalu lemahnya mesin partai pengusung. Semuanya terakumulasi hingga membuat suara undecided voters berpaling dari Ganjar-Mahfud.

Baca Juga: Prabowo Sebut Bakal Merangkul Semua Pihak, Ini Kata Pakar Politik UGM

3. Manuver Jokowi berpengaruh sangat besar

Ganjar Kalah di Kandang Banteng, Ini Analisa Pengamat Politik UGMPresiden Jokowi meninjau ketersediaan beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Mada melihat faktor lain yang tak kalah besar dampaknya adalah peran Jokowi lewat sejumlah manuvernya yang Mada anggap berhasil menggerus kekuatan PDIP di DIY dan Jateng, serta keyakinan para undecided voters terhadap Ganjar.

"Ini kan juga terkait berbagai macam upaya yang dilakukan oleh Jokowi, mempreteli struktur kuat PDIP di Jateng-DIY, dalam konteks intimidasi kepala desa, bansos, netralitas kepolisian dan seterusnya. Ini juga menjadi faktor undecided voters itu tidak banyak atau sangat sedikit sekali bisa dimobilisasi ke paslon 3," jelasnya.

 

4. TPD Ganjar-Mahfud pilih evaluasi

Ganjar Kalah di Kandang Banteng, Ini Analisa Pengamat Politik UGMKetua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar - Mahfud, Yuni Satia Rahayu. (IDNTimes/ Herlambang Jati)

Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) DIY Ganjar-Mahfud, Yuni Setia Rahayu menuturkan, pihaknya tak berpegang pada hasil hitung cepat. Di lain sisi, mereka juga masih menunggu selesainya proses hitung suara seluruh TPS oleh internal DPD PDIP untuk melihat akhir dari pemungutan suara di DIY, sembari menerima laporan masuk mengenai sejumlah dugaan pelanggaran pemilu.

Kendati demikian, Yuni juga tak menutup mata dengan hasil hitung cepat berbagai lembaga sejauh ini. Pihaknya akan melakukan evaluasi secara internal menimbang capaian yang meleset dari target perolehan suara Ganjar-Mahfud di DIY sebesar 70 persen.

"Kita sedang evaluasi kembali berkaitan dengan strategi, maupun koordinasi kita dengan relawan, atau kerja sama kita dengan parpol pengusung, itu kita kaji kembali," kata Yuni. 

Baca Juga: TPD DIY Ganjar-Mahfud Kumpulkan Data Kemungkinan Kecurangan Pilpres

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya