DPKP DIY Pastikan Tak Ada Lagi Ternak Mati Karena Antraks

Kematian sejumlah ternak terjadi sejak Februari

Intinya Sih...

  • Dinas Pertanian DIY klaim tak ada lagi hewan ternak mati karena antraks sejak 8-15 Maret 2024.
  • Total ternak yang mati akibat antraks di Gunungkidul dan Sleman sebanyak 2 ekor sapi dan 10 ekor kambing.
  • Kabupaten Sleman telah melakukan upaya disinfeksi, pemusnahan daging ternak, pengobatan, pemberian vitamin, dan vaksinasi Antraks pada ternak sapi, domba, dan kambing.

Sleman, IDN Times - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengklaim saat ini di wilayahnya sudah tak ada lagi hewan ternak yang mati karena terpapar antraks.

"Sudah tidak ditemukan kasus kematian ternak diduga antraks sejak 8 sampai 15 Maret 2024," kata Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, R. Hery Sulistio Hermawan di Prambanan, Sleman, Rabu (19/3/2024).

Sebelumnya, sejumlah ternak di Kabupaten Gunungkidul dan Sleman mati akibat penyakit antraks. Kasus di tahun 2024 ini baru diketahui otoritas setempat pada Maret kemarin.

1. Belasan ternak mati sejak Februari

DPKP DIY Pastikan Tak Ada Lagi Ternak Mati Karena AntraksIlustrasi ternak kambing peliharaan warga. (IDN Times/Indiana Malia)

Hery menyebut pada 2024 ini total ternak yang mati akibat antraks di kedua wilayah itu sebanyak 2 ekor sapi dan 10 ekor kambing terhitung dari awal Februari sampai 7 Maret. Kata Hery, ternak tersebut berasal dari empat pemilik di Dusun Kalinongko Kidul, Gayamharjo, Prambanan, Sleman, dan Dusun Kayoman, Serut, Gedangsari, Gunungkidul. Kedua wilayah ini memang berbatasan.

Hery melanjutkan, kasus kematian ternak akibat antraks pertama kali pada 2 Februari 2024 di Dusun Kalinongko Kidul. Hanya saja, kasus itu tak langsung dilaporkan kepada pemerintah atau ke petugas Puskeswan setempat. Kasus-kasus kematian hewan ternak ini terus berulang dan oleh kepala Dusun Kalinongko baru dilaporkan ke petugas Puskeswan tanggal 7 Maret 2024 kemarin.

"Laporan tersebut kemudian ditindaklanjuti, dan diindikasikan kematian ternak akibat antraks," ujar Hery.

2. Disembelih hingga dibuang ke sungai

DPKP DIY Pastikan Tak Ada Lagi Ternak Mati Karena AntraksVaksinasi antraks di Padukuhan Kalinongko Kidul, Gayamharjo, Prambanan, Selasa (19/3/2024). (Dok. Istimewa)

Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono, sementara itu menyebut jika kasus hewan mati diduga karena antraks di Kalinongko Kidul sudah ada sejak 14 Januari 2024.

Sampai tanggal 2 Maret kemarin, kata Suparmono, tercatat ada delapan ekor kambing dan satu ekor sapi yang mati. Tanpa pengawasan pihak berwenang, cara penanganannya pun menjadi tidak sesuai prosedur.

"Mati dikubur, mati dibuang ke sungai, dan sakit disembelih," kata Suparmono.

Baca Juga: Cegah Antraks, Gunungkidul akan Keluarkan Aturan Brandu

3. Tetapkan zonasi risiko penyebaran antraks

DPKP DIY Pastikan Tak Ada Lagi Ternak Mati Karena Antraksilustrasi spora antraks (IDN Times/Aditya Pratama)

Berdasarkan koordinasi dengan Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates, maka Dusun Kalinongko Kidul telah ditetapkan sebagai zona merah penyebaran antraks. "Di mana titik kasus terjadi dan semua area pendistribusian daging," sambungnya. 

Kemudian zona kuning adalah area yang berbatasan dengan zona merah dan masih memiliki risiko penularan. "Untuk zona hijau adalah area yang tidak memiliki risiko penularan," ujar Suparmono.

4. Klaim sudah terkendali

DPKP DIY Pastikan Tak Ada Lagi Ternak Mati Karena AntraksKegiatan vaksinasi antraks di Padukuhan Kalinongko Kidul, Gayamharjo, Prambanan, Selasa (19/3/2024). (Dok. Istimewa)

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, menyampaikan bahwa kasus antraks di wilayahnya sudah terkendali dan tertangani dengan baik. Kendati, ia tetap mengimbau masyarakat untuk membawa ternaknya ke Puskeswan terdekat sebagai upaya mitigasi antraks apabila ternaknya mengalami sakit.

Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa Pemkab Sleman telah melakukan upaya disinfeksi di lingkungan kandang ternak yang positif antraks. Pemkab juga sudah memusnahkan daging ternak yang terkena antraks sesuai prosedur. Upaya lain oleh Pemkab Sleman adalah pengobatan dan pemberian vitamin terhadap ternak sapi 143 ekor serta 224 kambing dan domba, yang berada di sekitar lokasi kasus.

"Pemkab Sleman juga melakukan vaksinasi Antraks pada ternak sapi, domba dan kambing yang berada pada zona kuning, meliputi Dusun Nawung, sebagian Dusun Kalinongko Kidul dan sebagian Dusun Kalinongko Lor," terangnya.

Baca Juga: Ratusan Ternak Divaksinasi, Bupati Sebut Antraks di Sleman Terkendali

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya