Demo PKL Malioboro Ricuh, 2 Orang Terluka Diserang

- Dua orang terluka akibat kericuhan saat aksi unjuk rasa PKL di depan Kantor DPRD DIY.
- PKL protes relokasi ke lokasi baru yang dinilai tak representatif dan tidak transparan.
- Petugas kepolisian mengalihkan arus lalu lintas karena pemblokiran Jalan Malioboro, kericuhan terjadi hingga malam hari.
Yogyakarta, IDN Times - Dua orang dilaporkan mengalami luka imbas kericuhan yang terjadi saat aksi unjuk rasa pedagang kaki lima (PKL) eks Teras Malioboro 2 di depan Kantor DPRD DIY, Kota Yogyakarta, Jumat (7/2/2025) malam.
Kericuhan sendiri terjadi ketika para PKL pendemo memilih tetap bertahan di Jalan Malioboro depan Kantor DPRD DIY sejak melakukan aksi siang harinya.
1. Aksi unjuk rasa dan blokade jalan

Aksi unjuk rasa PKL yang diikuti puluhan peserta dimulai sekitar pukul 14.00 WIB di depan kantor DPRD DIY. Mereka melancarkan protes terkait relokasi oleh Pemkot Yogyakarta-Pemda DIY terhadap pedagang di Teras Malioboro 2 ke dua lokasi baru, yakni Ketandan dan Beskalan.
Para PKL menyebut dua lokasi baru tak representatif. Dagangan mereka juga tidak laku karena dua lokasi sentra lapak baru yang dinilai terlalu berjarak dengan area pedestrian. Para pedagang menganggap ini terjadi karena proses relokasi yang tidak transparan dan kurang partisipatif.
Melalui aksi turun ke jalan ini, para pedagang bermaksud menemui perwakilan anggota DPRD DIY yang disebut sebelumnya telah berjanji akan mempertemukan berbagai pihak demi mencari jalan keluar dari relokasi PKL ini.
Para peserta aksi pun akhirnya memilih melakukan pemblokiran Jalan Malioboro usai tak ada perwakilan anggota dewan yang datang dan menemui mereka.
Pemblokiran jalan ini membuat petugas kepolisian terpaksa mengalihkan arus lalu lintas ke Jalan Sosrowijayan.
2. Diserang sekelompok pria tak dikenal

Para PKL peserta aksi terus menyuarakan tuntutan mereka. Hingga setelah adzan maghrib, sejumlah pedagang memilih tetap bertahan di depan kantor DPRD DIY.
Namun, tak berselang lama mereka diserang oleh sekelompok pria tak dikenal yang datang dari arah selatan Jalan Malioboro. Beberapa pria yang lolos dari pengamanan kepolisian dan Satpol PP mengejar serta melakukan kekerasan fisik terhadap peserta aksi.
Para peserta aksi kemudian dievakuasi oleh petugas ke dalam area Kantor DPRD DIY. Beberapa pria dari kelompok penyerang sementara terus mengumpat ke arah mereka dari luar pagar.
Kelompok pria tak dikenal itu meminta para peserta aksi untuk membubarkan diri dan tak lagi menutupi akses Jalan Malioboro.
3. Dua orang terluka, polisi minta korban lapor

Staf Divisi Advokasi LBH Yogyakarta, Muhammad Raka Ramadan menyebut dua peserta aksi terluka imbas serangan kelompok orang tak dikenal itu.
"Kami mengecam segala bentuk represifitas, kami mengecam segala bentuk kekerasan yang terjadi pada saat aksi massa di Malioboro ini," kata Raka Ramadan, Jumat malam.
Sedangkan kelompok PKL peserta aksi meminta polisi mengusut tuntas dan menangkap para pelaku tindak represif ini. Mereka yang sebelumnya sempat tertahan di area Kantor DPRD DIY pada pukul 20.00 WIB telah terpantau meninggalkan lokasi.
Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Aditya Surya Dharma menyebut kericuhan terjadi saat sejumlah orang diduga oknum pelaku usaha di Malioboro tak terima dengan aksi massa PKL yang dianggap telah menutup jalan.
"Mereka protes, malah mengganggu mencari rejeki. Tadi terjadi sedikit adu mulut, ada keributan sedikit tapi bisa kita pisahkan," kata Adit.
Kepolisian mengimbau kepada para peserta aksi yang merasa menjadi korban kekerasan dalam insiden ini supaya segera melapor.
"Pasti kita akan usut tuntas, kalau tadi ada yang merekam videonya (kejadian) serahkan pada kami," tegas Adit.