Bupati Sleman Soroti Keamanan Pembangunan Talud Perumahan di Ngemplak

Sleman, IDN Times - Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyoroti standar keamanan proyek pembangunan galian untuk talud perumahan di Wedomartani, Ngemplak, Sleman yang mengalami longsor hingga menimbun empat orang pekerjanya.
Dia membeberkan sejumlah hal menyangkut keamanan yang terlewatkan sehingga berpotensi menjadi penyebab kejadian longsor.
1. Tak ada penopang saat proyek galian dilakukan
Meski pengerjaan perumahan telah mengantongi izin di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu sejak Desember 2021, Kustini menyayangkan proses pembangunan talud sedalam 6 meter kurang mempertimbangkan banyak hal.
Menurut Kustini, pihak pengembang wajib memperhatikan mulai dari alat pelindung diri, kondisi kontur tanah hingga kondisi cuaca.
"Kalau saya lihat karena galiannya itu dalam, tidak dibarengi dengan ada alat penopang atau alat pelindung di kedua sisi taludnya," kata Kustini, Rabu (3/1/2023).
2. Tanah labil dan berpasir
Penopang itu, bagi Kustini vital, mengingat informasi yang ia peroleh bahwa kondisi galian tanah labil dan berpasir. "Dan informasinya kondisi tanah disana labil dan berpasir kalau dikeruk goyang tanah atasnya. Kan sebenarnya itu berbahaya," kata Kustini.
Kustini berujar, pihaknya bakal bertemu pihak pengembang pascakejadian yang menimbulkan dua korban jiwa ini.
"Nanti kita komunikasi dengan pihak pengembang terkait kejadian itu. Supaya ada evaluasi dalam proses pengerjaan," pungkas Kustini.
Baca Juga: Korban Terakhir Galian Longsor di Sleman Ditemukan
3. Sebanyak 2 pekerja meninggal dunia
Insiden kecelakaan kerja terjadi di area proyek pembangunan talud milik perumahan di Wedomartani, Ngemplak, Sleman, sebanyak empat orang pekerja termasuk seorang mandor tertimbun material setinggi sekitar 2 meter.
Tiga korban berhasil dievakuasi pada Senin (2/1/2023) sore. Dua di antara mereka selamat, sementara lainnya meninggal dunia. Demikian pula sang mandor yang baru ditemukan pada Selasa (3/1/2023) siang.
Berdasarkan keterangan pengawas proyek, kecelakaan terjadi akibat salah seorang pekerja ceroboh mengetuk-ngetuk tebing atau dinding talud yang dinilai rapuh saat beberapa orang berada di dalam area galian.
Baca Juga: Petugas Hentikan Sementara Pencarian Korban Longsor Galian di Sleman