Benang Kusut PPDB SMP di Sleman Mulai Terurai

Sebagian siswa yang namanya hilang mulai tertampung

Sleman, IDN Times - Carut-marut Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMP di Kabupaten Sleman, DIY, mulai menemui titik terang. Sejumlah siswa yang kemarin namanya sempat lenyap dari daftar penerimaan sekolah, sudah mulai tertampung.

Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Sleman, Dwi Warni Yuli Astuti mengatakan, berdasarkan pantauan pihaknya, masing-masing sekolah telah melakukan penelusuran terkait nama-nama yang hilang dari daftar.

"Setiap sekolah, secara keseluruhan sudah melakukan apa yang sudah dinas sampaikan (melakukan penelusuran). Artinya sudah dilaksanakan dengan baik," katanya saat dihubungi, Sabtu (6/7).

1. Belum ada aduan lagi

Benang Kusut PPDB SMP di Sleman Mulai TeruraiIDN Times/Tunggul Kumoro

Kata Dwi, hasil penelusuran yang dimaksud, sudah diumumkan ke para wali murid melalui sekolah dan sudah ditindaklanjuti dengan proses daftar ulang.

Lalu, berdasarkan pengamatan termutakhir pun, lanjutnya, belum ada laporan janggal lagi dari pihak sekolah maupun wali murid. "Sementara dereng (belum), tapi kami juga tetap memantau dari posko," sambungnya.

Baca Juga: Banyak Nama Hilang, Pengumuman Penerimaan Siswa SMP di Sleman Ditunda

2. Pendataan masih dalam proses

Benang Kusut PPDB SMP di Sleman Mulai TeruraiIDN Times/Tunggul Kumoro

Menurut informasi yang disampaikannya kemarin, jumlah nama peserta didik yang hilang dari daftar penerimaan sekolah hanya sekitar 260 orang dari total 12.500 pendaftar. "Rata-rata namanya hilang atau rankingnya loncat," kata Dwi lagi.

Ditambahkannya, sebagian besar nama-nama yang raib itu sebelumnya tercatat dalam daftar penerimaan sekolah wilayah Kecamatan Sleman.

Tapi, ia belum bisa memastikan apakah dari angka sebanyak itu, pada akhirnya lolos penerimaan atau di bawah passing grade, dalam artian murni tersisih. "Data keseluruhan belum masuk, masih proses pendataan. Jadi kami belum bisa menyampaikan," imbuhnya.

3. Sekolah tambah kuota

Benang Kusut PPDB SMP di Sleman Mulai TeruraiIDN Times/Tunggul Kumoro

Sementara, Wakil Kepala Kesiswaan dan Humas SMPN 3 Sleman, J. Juhariah mengatakan pihaknya telah menerima 192 siswa baru sesuai dengan kuota awal sekolahnya. Itu termasuk siswa Kelas Khusus Olahraga (KKO). Lalu, menyusul kemudian 21 nama lagi yang sebelumnya sempat hilang dari daftar.

"Yang sudah diumumkan ke publik tidak diubah. Dan ketika ada yang bermasalah, tinggal pengumpulan lembaran verifikasi. Di-entry oleh kami, langsung dibawa ke dinas. Baru tadi pagi sudah ada keputusan, mereka pada datang, diladeni oleh kami," katanya saat dijumpai di sekolahnya.

"Dengan catatan nilai di atas 31.68 atau terendah untuk reguler kami," lanjutnya mempertegas.

Dengan kata lain, pihaknya pun harus menambahkan kuota penerimaan untuk menampung ke-21 nama tadi, sesuai amanat dari Dinas Pendidikan Sleman. "Per kelas kami tambahkan 4 atau 5 siswa. Jadi 35 atau 36 siswa per kelas. Kita masih punya meja kursi," terangnya.

4. Orangtua siswa mengaku puas

Benang Kusut PPDB SMP di Sleman Mulai TeruraiIDN Times/Tunggul Kumoro

Sementara, salah satu wali murid, Desra Enovia, mengapresiasi langkah dari dinas dan sekolah yang mau memberikan kuota tambahan ini. Nama putranya, yang sempat terlempar ke pilihan 2, yakni SMPN 5 Sleman akhirnya bisa kembali ke pilihan pertama, SMPN 3 Sleman.

Karena secara teknis, rerata nilai anaknya layak atau lolos passing grade milik SMPN 3. "Terendah kan 31,6, anak saya 32,6," aku warga Kleben, Pendowoharjo ini.

"Kalau memang nilai anak saya tidak sampai kriteria itu, saya tidak memaksakan. Saya pilih realistis. Tapi karena masuk kriteria, ya saya perjangkan dan alhamdulillah bisa diterima," pungkasnya.

Baca Juga: Nama Siswa Mendadak Hilang di Sleman, Ombudsman: Perlu Simulasi PPDB

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya