Antraks Ditemukan di Sleman, 700 Ternak Diberi Vaksin

Vaksinasi di zona merah diberikan tanggal 23 Maret

Sleman, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Sleman melaksanakan vaksinasi terhadap hewan ternak demi mencegah penyebaran antraks.

Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman, Suparmono mengatakan, vaksinasi terhadap ratusan ternak di Gayamharjo, Prambanan dengan pertimbangan lokasinya aman dari titik kasus penyebaran antraks. "Ternak yang divaksinasi sekitar 600-700 ekor," kata Suparmono, Selasa (19/3/2024).

1. Vaksinasi di zona hijau

Antraks Ditemukan di Sleman, 700 Ternak Diberi VaksinPetugas dari Dinkes Gunungkidul mengambil sampel darah dari warga yang diduga terpapar antraks.(Dok.Polsek Gedangsari)

Suparmono menyebut sasaran atau lokasi vaksinasi ini memiliki jarak aman dari Dusun Kalinongko Kidul, tempat penemuan kasus antraks pada ternak.

Menurutnya, Dusun Kalinongko Kidul ini sudah masuk kategori zona merah penyebaran antraks karena menjadi lokasi temuan kasus. Status zona merah ini juga berlaku di area distribusi daging ternak mati yang disembelih.

Sementara untuk zona kuning meliputi kawasan berbatasan dengan zona merah, sedangkan zona hijau bisa diartikan sebagai kawasan yang bebas dari antraks. "Jadi, ternak yang divaksin ada di luar zona merah atau zona aman," jelasnya.

2. Vaksinasi di zona merah diberikan tanggal 23 Maret

Antraks Ditemukan di Sleman, 700 Ternak Diberi VaksinIlustrasi hewan ternak (ANTARA FOTO/Rahmad)

Suparmono menambahkan pemberian vaksinasi ternak di zona merah, akan diberikan tanggal 23 Maret 2024. Ini didasarkan ketentuan waktu 10 hari setelah pemberian antibiotik yang dilakukan pada 13 Maret 2024 lalu, terhadap 143 ekor sapi dan 224 ekor kambing. "Vaksinasi ini akan dilakukan 10 hari ke depan setelah pemberian antibiotik," tutupnya. 

Baca Juga: Pemkab Klaten Minta Warga Jauhi Sungai di Zona Merah Antraks

3. Tanah untuk menyembelih terpapar antraks

Antraks Ditemukan di Sleman, 700 Ternak Diberi Vaksinilustrasi spora antraks (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebelumnya, Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates, Kulon Progo mengumumkan hasil pemeriksaan laboratorium pada sampel tanah yang diambil dari lokasi penyembelihan ternak sakit di Dusun Kalinongko Kidul, Gayamharjo, Prambanan, Sleman, milik warga berinisial W.

"Tanah untuk menyembelih itu terkonfirmasi positif (antraks)," kata Kepala BBVet Wates, Hendra Wibawa ditemui di Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, pada Rabu (13/3/2024).

Menurut Hendra, kondisi tanah mengindikasikan bahwa pernah terdapat hewan ternak terpapar antraks hidup di sana. "Karena sifatnya antraks kan dia sporanya bertahan di tanah," jelas Hendra.

Pemkab Gunungkidul juga memastikan seekor sapi milik S, seorang warga Dusun Kayoman, Serut, Gedangsari, Gunungkidul terpapar antraks. Hal ini  berdasarkan hasil uji laboratorium pada sampel darah oleh BBVet.

Menurut Hendra, lokasi Dusun Kayoman ini cuma berjarak sekitar 200 meter saja dari Dusun Kalinongko. "Kalau yang terkonfirmasi antraks sebenarnya hanya di dua pemilik saja (S dan W). Walaupun di dua kabupaten, tapi lokasinya nggak jauh," imbuh Hendra.

Baca Juga: 45 Warga Sleman dan Gunungkidul Suspek Antraks, 1 Orang Meninggal

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya