Alissa Wahid Anggap Biasa Keluarga Gus Dur Beda Tentukan Arah Politik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Putri sulung mendiang Presiden keempat RI Abdurahman Wahid (Gus Dur), Alissa Wahid menyebut beda pandangan politik di tengah anak-anak Gus Dur adalah hal biasa. Baginya hal tersebut merupakan hal lumrah.
Namun untuk Pilpres, Alissa enggan untuk membeberkan arah politik putri-putri Gus Dur, terkecuali Yenny Wahid, pada Pilpres 2024.
1. Putri-putri Gus Dur tak selalu satu suara
Alissa menyebut beda arah politik pernah terjadi di tengah kalangan putri Gus Dur. Menurutnya itu tak perlu dibesar-besarkan.
"Itu (pilihan politik) tetap kita sendiri-sendiri sih. Kita (putri-putri Gus Dur) mengalami masa-masa di pilpres yang lalu yang beda-beda, gitu. Itu ya biasa aja," kata Alissa di UGM, Sleman, Minggu (29/10/2023).
2. Yenny dan suami kini beda pilihan capres-cawapres
Bahkan, katanya, adiknya, Yenny Wahid berbeda dengan pilihan suaminya, Dhohir Farisi. Seperti diketahui, Yenny telah mendeklarasikan dukungannya untuk pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024. Sedangkan Dhohir, adalah kader PSI. Partai Dhohir mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres tahun depan.
"Sekarang kan juga beda Yenny juga sudah memberikan pernyataan ya. Kalau partai, dia memilih PSI, karena Mas Dhohir di PSI. Karena mas Dhohir di PSI, maka dukungan capresnya juga beda antara Yenny dan suaminya," ungkapnya.
Baca Juga: Jaga Demokrasi Indonesia, Alissa Wahid Bungkam Soal Pilihan Politik
3. Tutup mulut dengan pilihan politik 2024
Untuk pemilihan presiden, Alissa memilih tetap merahasiakan arah dukungannya pada Pilpres 2024. Dia juga memilih tutup mulut soal pandangan politik kedua adiknya, Anita dan Inayah Wahid.
Itu rahasia," kata Alissa sambil terkekeh.
Alissa menerangkan, sikap itu tak lepas dari tugas yang diemban oleh masing-masing putri Gus Dur dalam melanjutkan perjuangan mendiang ayah mereka. Sikap Yenny yang blak-blakan mendukung Ganjar-Mahfud tak lepas dari jalur yang ditempuhnya.
"Di Ciganjur itu memang ada pembagian tugas. Kalau urusan politik, itu Yenny. Sementara kami yang lain itu melanjutkan perjuangan Gus Dur di jalur-jalur yang non politik praktis," kata Alissa.
Baca Juga: Rektor UGM Terpilih Jadi Pemimpin Terpopuler di Media Sosial 2023