45 Warga Sleman dan Gunungkidul Suspek Antraks, 1 Orang Meninggal

2 suspek antraks dirawat di rumah sakit

Yogyakarta, IDN Times - Sebanyak 45 orang di Kabupaten Sleman dan Gunungkidul ditetapkan statusnya sebagai suspek terjangkit antraks. Mereka adalah warga Dusun Kayoman, Serut, Gedangsari, Gunungkidul dan Dusun Kalinongko Kidul, Gayamharjo, Prambanan, Sleman, yang belakangan ditemukan kasus penyebaran antraks pada ternak milik warga setempat.

"Ada 45 (suspek antraks), dua dirawat di rumah sakit," kata Kepala Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Pembajun Setyaningastutie saat dihubungi, Rabu (13/3/2024).

1. Pemeriksaan sampel darah

45 Warga Sleman dan Gunungkidul Suspek Antraks, 1 Orang Meninggalilustrasi petugas medis memegang sampel darah (freepik.com/rawpixel.com)

Terpisah, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes DIY, Setyarini Hestu Lestari menuturkan, dua orang yang dirawat di rumah sakit tersebut adalah sepasang suami istri warga Kayoman yang sempat mengonsumsi daging hewan ternak yang mati tidak wajar. Daging itu didapat sang suami, S dari seorang warga Kalinongko berinisial W Februari 2024 lalu.

Selain pasutri, masih ada 17 warga Kayoman lainnya yang dinyatakan suspek antraks. Kemudian di Kalinongko, kata Rini, terdapat 26 orang berstatus suspek. "Sampel darah mereka masih diuji di BB Labkesmas Yogyakarta dan hasilnya belum keluar," ujar Rini di Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY.

 

2. Seorang suspek antraks meninggal dunia

45 Warga Sleman dan Gunungkidul Suspek Antraks, 1 Orang MeninggalIlustrasi meninggal (IDN Times/Mia Amalia)

Sementara di Kalinongko Kidul, kata Rini, terdapat seorang warga berstatus suspek yang meninggal dunia, bernama R. Lansia berumur 72 tahun ini bersama istrinya ikut menguliti dan mengonsumsi daging sapi yang sebelumnya mati tak wajar pada pertengahan Februari.

Kata Rini, R mengalami sakit perut dan diare hebat. Pada siku tangannya muncul luka bak koreng. Sempat dirawat, namun meninggal dunia pada 25 Februari. "Dimakamkan tanggal 26 Februari tanpa sempat diambil sampel darahnya," beber Rini.

Dinkes DIY saat ini melakukan profilaksis, atau upaya pencegahan penularan dengan menangani warga bergejala antraks, serta tak bergejala yang memiliki riwayat kontak serta mengonsumsi daging ternak yang mati tak wajar.

 

Baca Juga: Dosen UGM Ingatkan Hewan dan Lokasi Sumber Antraks harus Diisolasi

3. Antraks di Gunungkidul dan Sleman

45 Warga Sleman dan Gunungkidul Suspek Antraks, 1 Orang MeninggalPetugas dari Dinkes Gunungkidul mengambil sampel darah dari warga yang diduga terpapar antraks.(Dok.Polsek Gedangsari)

Dugaan kasus penyebaran antraks pada manusia mulanya diketahui setelah tiga ekor hewan ternak terdiri dari seekor sapi dan dua ekor kambing milik S, warga Dusun Kayoman, Serut, Gedangsari, Gunungkidul, mati mencurigakan. Dua di antara ternak yang mati sempat disembelih sebelum dikubur. Selanjutnya S dirawat di rumah sakit karena menderita gejala mirip terpapar antraks.

S diketahui pernah membawa pulang potongan daging kambing dari salah seorang warga Sleman berinisial W. Di kediaman S, daging itu dikuliti lalu dikonsumsi bersama-sama.

Sementara W kehilangan tujuh ternaknya yang mati secara tak wajar. Enam di antaranya dibagikan dan dikonsumsi puluhan warga Kalinongko pada Februari 2024. 

Alhasil, puluhan warga mengalami diare, pusing, muntah, sakit perut hingga demam usai mengonsumsi daging hewan ternak mati yang diduga terjangkit antraks.

Belakangan, BBVet Wates memastikan sapi milik S yang mati 7 Maret 2024, terpapar antraks berdasarkan uji laboratorium pada sampel darah. Demikian pula ternak milik W. Hasil didapat dengan menguji sampel tanah tempat penyembelihan.

Baca Juga: Ada Kasus Antraks di Gunungkidul, Ratusan Ternak Disuntik Vitamin

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya