3 Ribu UMKM Bikin Gunungan Oleh-oleh Khas Jogja Kejar Rekor MURI

Lakukan digitalisasi bagi pelaku UMKM di Teras Malioboro

Yogyakarta, IDN Times - Ribuan UMKM bakal dilibatkan dalam aksi pemecahan rekor MURI untuk pembuatan gunungan setinggi 11 meter yang akan dilaksanakan di tengah agenda Festival Teras Malioboro 2024.

"Ini akan menjadi pemecahan rekor MURI, yakni gunungan oleh-oleh khas Jogja tertinggi dan terbanyak berasal dari tiga ribu kelompok UMKM di DIY," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Srie Nurkyatsiwi, Kamis (29/2/2024).

1. Festival 'Neng, Ning, Nung, Nang'

3 Ribu UMKM Bikin Gunungan Oleh-oleh Khas Jogja Kejar Rekor MURITeras Malioboro (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Festival Festival Teras Malioboro ini diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan UKM DIY pada 5-7 Maret 2024 dan bertujuan untuk menggaet wisatawan dari berbagai daerah. Lokasi acara rencananya di kawasan Teras Malioboro, Kota Yogyakarta.

Siwi menuturkan, festival ini juga bertujuan untuk mengenalkan produk-produk UMKM yang ada di Teras Malioboro. Adapun tema acara pada tahun ke-2 penyelenggaraan festival ini, yakni Neng, Ning, Nung, Nang. Makna filosofi di baliknya berarti sebuah perjalanan orang Jawa menuju ke arah kemenangan dan keberhasilan.

"Cara meraih kemenangan ini melalui laku prihatin yang melibatkan empat tahapan yang diilustrasikan dengan nada instrument gamelan Jawa yakni Kempul, Bonang, dan Kenong yang menghasilkan bunyi Neng, Ning, Nung, Nang. Perayaan ini akan menjadi semangat bagi semua pelaku kepentingan di Teras Malioboro untuk melanjutkan titilaku perjalanan hidupnya meraih keberhasilan," papar Siwi.

2. Tiga ribu UMKM bakal pecahkan Rekor MURI gunungan oleh-oleh

3 Ribu UMKM Bikin Gunungan Oleh-oleh Khas Jogja Kejar Rekor MURIRibuan UMKM bakal dilibatkan dalam aksi pemecahan rekor MURI untuk pembuatan gunungan setinggi 11 meter. (IDN TImes/Tunggul Damarjati)

Soal pemecahan Rekor MURI gunungan oleh-oleh, sesuai rencana akan diikuti oleh tiga ribu UMKM yang ada di DIY.

Adanya gunungan 11 meter yang berisi hasil produk UMKM oleh-oleh khas ini bakal menyemarakkan festival dan harapannya mampu mempopulerkan lebih jauh Teras Malioboro secara luas.

Siwi menekankan, pencatatan rekor MURI ini nantinya menjadi bukti eksistensi pelaku UMKM di DIY yang terus melakukan inovasi.

"Bagaimana Teras Malioboro semakin dikenal luas dan menjadi destinasi wisata unggul di Malioboro yang harapannya juga berdampak pada pariwisata selain tentu kesejahteraan teman-teman tenant," imbuh Siwi.

Sederet kegiatan pendukung lain di festival ini antara lain integrasi sistem Sibakul bagi tenant, inovasi pengolahan sampah, pembentukan koperasi Temadji, pengembangan tenant melalui pelatihan bisnis serta kegiatan positif lain.

Baca Juga: BPKH Turut Dukung Eksistensi Andong di Yogyakarta

3. Digitalisasi pelaku UMKM Teras Malioboro cegah praktik 'nuthuk'

3 Ribu UMKM Bikin Gunungan Oleh-oleh Khas Jogja Kejar Rekor MURIPedagang menata barang dagangannya di los Teras Malioboro 2. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Kepala Balai Layanan Bisnis dan UMKM DIY, Hellen Phornica menambahkan, sebuah terobosan baru yakni program digitalisasi bagi para pelaku UMKM di Teras Malioboro diluncurkan pada 2024 ini.

"Sehingga tenant tidak hanya sebagai referensi kunjungan wisata, tetapi dapat terjadi transaksi secara digital melalui Teras Mobile," kata Hellen.

Hellen turut menjamin di Teras Malioboro tidak akan ada pedagang yang menjajakan dagangannya dengan cara getok harga alias nuthuk.

"Sebab semua tenant sudah menggunakan fasilitas QRIS. Jadi tidak ada lagi istilah harga nuthuk," klaim Hellen.

Slamet Santoso, salah satu perwakilan pedagang Teras Malioboro mengaku mengapresiasi dengan adanya Festival Teras Malioboro ini. Keberadaan mereka terasa menjadi lebih diakui lewat acara ini.

"Saat kami jualan di lorong Malioboro itu ilegal. Tidak diakui pemerintah. Setelah pindah kami mengurus legalitas melalui Dinas Koperasi dan UKM DIY. Secara eknomi pedagang teras Maliobiro meningkat. Kami berharap event ini nantinya mendapat respon positif dari masyarakat," ucap Slamet.

Baca Juga: Pelaku Wisata di Malioboro Direkrut Jadi Agen Kawasan Tanpa Rokok

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya