Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
TPST Modalan Banguntapan Bantul
TPST Modalan Banguntapan Bantul.(Dok. Diskominfo Bantul)

Intinya sih...

  • TPST yang ada belum mampu mengolah seluruh sampah harian

  • Pembangunan TPST Bawuran akan menelan biaya Rp50 miliar

  • Pembangunan TPST Bawuran direncanakan pada awal tahun 2026

Bantul, IDN Times - Meski telah membangun sejumlah Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di berbagai kapanewon, seperti TPST Modalan Banguntapan, TPST Dingkikan Sedayu, serta ITF di Kasihan dan Bawuran Pleret, permasalahan sampah di Bantul belum sepenuhnya teratasi.

Untuk itu, Pemkab Bantul berencana membangun satu TPST baru di Kalurahan Bawuran, Kapanewon Pleret. Rencana ini telah mendapat dukungan anggaran dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

1. TPST yang ada belum mampu mengolah seluruh sampah harian

Sekda Bantul, Agus Budi Raharja. (IDN Times/Daruwaskita)

Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul, Agus Budi Raharja, menjelaskan bahwa meski sejumlah TPST dan ITF telah beroperasi, kapasitas pengolahan sampah harian masih belum mencukupi. Karena itu, diperlukan tambahan fasilitas pengolahan sampah.

"Jadi TPST dan ITF yang ada saat ini kapasitas pengolahan yang terimplementasi masih jauh di bawah volume sampah yang dihasilkan. Maka kami bersyukur dapat dukungan pusat untuk membangun TPST baru di Bawuran," katanya, Senin (7/7/2025).

2. Pembangunan TPST Bawuran akan menelan biaya Rp50 miliar

Ilustrasi rupiah. (Freepik / Skata)

Agus Budi menyebut, TPST Bawuran akan dibangun di Padukuhan Sentolrejo dengan memanfaatkan lahan seluas 8.000 meter persegi dari total 6,5 hektare milik Pemda DIY. Lahan tersebut sebelumnya telah dialihfungsikan untuk pengelolaan sampah.

“Kami siapkan pematangan lahan dengan dana APBD sekitar Rp7–10 miliar. Sementara pembangunan fasilitas dan mesin-mesinnya ditanggung pusat, kisarannya sekitar Rp40 miliar,” ujar dia.

Ia menjelaskan, TPST Bawuran akan dilengkapi mesin pemilah sampah organik dan anorganik, serta teknologi karbonisasi untuk mengubah sampah menjadi material bernilai guna. Meski belum berorientasi pada pembangkitan listrik seperti proyek waste to energy skala besar, TPST ini ditargetkan mampu mengolah 45–50 ton sampah per hari.

“TPST Bawuran murni untuk pelayanan publik, tidak seperti ITF Bawuran yang merupakan proyek komersial. TPST Bawuran skalanya untuk penanganan sampah tingkat kabupaten," tuturnya.

3. Pembangunan TPST Bawuran direncanakan pada awal tahun 2026

TPST Modalan Banguntapan Bantul.(Dok.Diskominfo Bantul)

Rencana pembangunan TPST ditargetkan dimulai awal 2026, sementara proses pematangan lahan akan berlangsung sepanjang 2025.

"Pemerintah daerah masih terus menjalin komunikasi intensif dengan pemerintah pusat untuk finalisasi teknis dan pembiayaan," terangnya.

4. Lahan yang digunakan bekas lahan oro-oro

Ilustrasi lahan. (IDN Times/Indah Permata Sari)

Lurah Bawuran, Supardiono, membenarkan adanya lahan di wilayahnya yang akan digunakan untuk pembangunan TPST. Ia menyebut, lahan tersebut sebelumnya merupakan oro-oro yang telah dialihfungsikan sejak tahun lalu.

"Kita sendiri juga diberi alokasi anggaran dari dana keistimewaan untuk mengelola sampah senilai Rp1,9 miliar tahun ini. Harapan kita dengan adanya TPST yang baru, pengelolaan sampah bisa lebih maksimal dan menghasilkan produk bernilai ekonomis,” ujarnya.

Editorial Team