Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Persiapan pada jalur fungsional tol Jogja-Solo ruas Klaten-Prambanan untuk arus libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Sleman, IDN Times - Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengantisipasi pembukaan Tol Jogja-Solo segmen Klaten-Prambanan secara fungsional pada periode liburan Nataru 2024.

Polisi lakukan antisipasi agar kendaraan tak menumpuk di pintu masuk provinsi sebelah timur maupun pusat kota.

1. Dialihkan melewati jalur alternatif

Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan memimpin giat peninjauan TPS di wilayahnya. (Dok. Humas Polda DIY)

Kapolda DIY, Irjen Pol Suwono Nainggolan mengatakan, jajarannya telah menyiapkan skema pengaturan lalu lintas berkaca pada pengalaman pembukaan Tol Jogja-Solo segmen Colomadu-Ngawen berlaku fungsional pada periode angkutan Lebaran lalu.

Pengatuannya, yaitu dengan menyortir dan mengarahkan semua kendaraan yang numpang lewat DIY agar melintasi jalur alternatif di pinggiran provinsi.

"Nanti itu sudah dibagi kalau memang tujuan mereka hanya melintas, mungkin dari sana mau melintas ke wilayah Magelang maka dia tidak perlu masuk ke wilayah kota," kata Suwondo di Mapolda DIY, Sleman, Jumat (20/12/2024).

"Jadi dari awal kami sudah perintahkan berkoordinasi dengan Dirlantas Jateng, dan juga Kapolres Klaten. Begitu pintu masuk nanti kita kasih tanda, kalau dia mau ke Magelang masuk arus yang sini, kalau dia memang ke Jogja masuk sini," lanjutnya.

2. Puncak arus mudik tanggal 23 Desember

ilustrasi Tugu Jogja (unsplash.com/Angga Kurniawan)

Polisi memprediksi pendatang yang masuk wilayah DIY mencapai sekitar 9,4 juta orang. Kata Suwondo, angka ini bahkan mencapai tiga lipat dari jumlah total penduduk DIY, yaitu sekitar 3,9 juta jiwa.

Berkaca pada pengalaman tahun sebelumnya, kendaraan memasuki DIY pada H-2 , atau sebagai puncak arus mudik tanggal 23 Desember 2024 mendatang.

"(DIY) ini pokoknya dua hari setelah ramai di tempat lain gitu ya. Kami tidak bisa pasti jadi kalau mengacu tanggal lain, maka 23 kita, walaupun di nasional 21 (Desember). Dua tahun kita cek melalui data kita, ternyata dua hari setelahnya baru itu kita mengalami peningkatan," papar Suwondo.

3. Kerahkan 3 ribu personel gabungan dan sistem Smart Province

Ilustrasi jalanan macet (pexels.com/Darya Sannikova)

Menyambut datangnya periode angkutan Nataru, sebanyak 3.353 personel gabungan terdiri dari Polri, TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP dan instansi lainnya, termasuk relawan telah disiapkan.

Menurut Suwondo, ribuan petugas akan menyebar di wilayah, jalur maupun objek yang berpotensi jadi tujuan utama pendatang.

"Langkah yang dilakukan sesuai dengan kegiatan Nataru dan juga potensi kerawanan termasuk cuaca, maka kami membagi sistem pengamanannya melalui Polda dan Polres dengan sistem pos. Setiap pos itu diberikan Daerah Operasi pengamanan sesuai dengan tingkat kebutuhannya," jelas Suwondo.

Lebih jauh, kata Suwondo, pemerintah dan kepolisian akan mengoptimalkan penggunaan sistem Smart Province, salah satunya guna mengantisipasi terjadinya kemacetan di wilayah DIY.

Dengan sistem yang mampu memantau arus lalu lintas secara digital lewat pantauan kamera pengawas atau CCTV di berbagai titik, Suwondo mengklaim, potensi kemacetan bisa dibaca lebih awal dan tentunya dicegah lewat rekayasa lalu lintas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team