Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ground Breaking TK ABA Semesta, di Ambarketawang, Gamping, Sleman, Selasa (3/6/2025). (Dok. Istimewa)

Intinya sih...

  • Unisa Yogyakarta membangun TK ABA Semesta di Ambarketawang, Sleman, sebagai langkah baru dalam pengembangan pendidikan anak usia dini.
  • Keberadaan puluhan ribu TK ABA belum cukup, diperlukan lembaga pendidikan center of excellence yang berkualitas dan mampu bersaing secara global.
  • Tekanan pentingnya pendidikan usia dini sebagai dasar dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045, serta harapan agar TK ABA dapat menjadi fondasi bagi jenjang pendidikan selanjutnya.

Yogyakarta, IDN Times - Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta menggelar ground breaking Taman Kanak-Kanak ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA) dengan nama TK ABA Semesta di Ambarketawang, Gamping, Sleman, pada Selasa (3/6/2025). Kehadiran TK ini menjadi langkah baru dalam pengembangan pendidikan anak usia dini.

“Hari ini Aisyiyah memulai tonggak baru, membangun TK ABA Semesta, kenapa disebut tonggak baru? karena kita memang sudah memiliki lebih dari 20.000 Taman Kanak-kanak dan merupakan TK perintis Indonesia,” ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir.

1. Tonggak dan lompatan dunia pendidikan

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir. (Dok. Istimewa)

Prof. Haedar menyampaikan bahwa keberadaan puluhan ribu TK ABA belum cukup. Ditekankan perlunya hadir lembaga pendidikan lain yang menjadi center of excellence atau pusat keunggulan. Hal ini penting karena saat ini masyarakat membutuhkan pendidikan umum yang berkualitas, termasuk pendidikan kelas atas bagi mereka yang mencari layanan terbaik.

Persaingan antarlembaga, tidak hanya di bidang pendidikan tetapi juga kesehatan, sosial, dan ekonomi, kini disebut semakin ketat. “Maka TK ABA ini merupakan lompatan tadi, selain tonggak, juga lompatan untuk membangun kemajuan TK yang akhirnya nanti berdampak pada TK ABA di seluruh tanah air, karena ‘Aisyiyah itu satu sistem pergerakan,” ujar Prof. Haedar.

Ia juga menekankan pentingnya pendidikan usia dini sebagai dasar dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Jika ingin melahirkan generasi unggul dari segi karakter dan kemampuan, pendidikan di tingkat awal harus diperhatikan. “Biar pun PAUD itu tidak merupakan sekolah tersistem, ya formal, tapi itu tetap menjadi ajang pendidikan awal. Pendidikan dini akan menentukan masa depan Indonesia,” tegasnya.

Langkah Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta dalam membangun TK ABA Semesta turut diapresiasi Prof. Haedar. Menurutnya, sebagai amal usaha ‘Aisyiyah yang telah mengantongi akreditasi Unggul, Unisa telah menunjukkan komitmen dalam memajukan pendidikan. “Universitas ‘Aisyiyah memang punya misi menghadirkan kemajuan. Salah satu dari ikhtiar meningkatkan pendidikan secara komprehensif, ya memulai TK ABA ini,” ungkapnya.

2. Harapan baru pendidikan usia dini

Bupati Sleman, Harda Kiswaya. (Dok. Istimewa)

Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah, berharap TK ABA Semesta mampu mengusung perspektif global. Keberadaannya menjadi pelengkap dari sekitar 20 ribu TK ABA yang telah mencatat berbagai prestasi dan penghargaan.

“Semestinya menghadirkan banyak hal, tidak hanya akademis, tapi keberagaman, memberikan perspektif global. Tidak hanya nantinya siswa dari lokal, kita harap TK ABA mendatangkan siswa dari berbagai macam budaya, tradisi dari seluruh Indonesia, bahkan mancanegara,” ujar Salmah.

Ditekankan pula bahwa TK ABA diharapkan dapat menjadi fondasi bagi jenjang pendidikan selanjutnya serta mampu menjawab tantangan global. “Berharap kurikulum berwawasan global, komprehensif dan menekankan keterampilan yang dibutuhkan di masa depan. Dengan tidak meninggalkan moral, etika, dan rasa berbudaya yang baik, serta berakhlakul karimah,” ungkapnya.

Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Unisa Yogyakarta, Siti Noordjannah, menyadari tantangan besar dalam menghadirkan pendidikan yang berkualitas. Disebutkan bahwa ‘Aisyiyah telah menjadi pelopor pendidikan anak usia dini sejak tahun 1919 melalui Froebel Kindergarten yang kemudian berubah menjadi TK ABA pada Agustus 1924.

“Termasuk di DIY, saat ini telah hadir ribuan PAUD ‘Aisyiyah. Keberadaan TK ABA tentu harus semakin dirawat dan dikembangkan keberadaannya oleh ‘Aisyiyah,” jelas Noordjannah.

Ia menambahkan bahwa kebutuhan terhadap TK dan PAUD semakin meningkat dan menjadi perhatian nasional. “Keperluannya bukan hanya sekadar kuantitas tetapi tentu pendidikan yang berkualitas,” tegasnya.

Apresiasi terhadap pembangunan TK ABA Semesta juga disampaikan oleh Bupati Sleman, Harda Kiswaya. “Ini memperkuat pondasi peradaban melalui pendidikan. Sebagai wadah pembangunan ‘Aisyiyah telah memajukan umat, besar kontribusinya, tidak terhitung,” kata Harda.

Menurutnya, pendidikan anak usia dini merupakan fondasi penting dalam pembangunan sumber daya manusia. Masa usia dini disebut sebagai periode emas, sehingga menjadi tanggung jawab bersama untuk memastikan seluruh anak memperoleh layanan pendidikan yang layak. “Tidak hanya kurikulum, tapi juga lingkungan belajar, sarana akses merata,” ujar Harda.

3. Tentang TK ABA Semesta

Rektor Unisa Yogyakarta, Warsiti. (Dok. Istimewa)

Rektor Unisa Yogyakarta, Warsiti, menyampaikan bahwa TK ABA Semesta dirancang sebagai taman kanak-kanak yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Nilai tauhid, akhlaqul karimah, serta semangat ke-Aisyiyahan ditanamkan sejak dini, sejalan dengan perhatian pada tahapan perkembangan kecerdasan anak secara menyeluruh. “TK ABA Semesta tidak hanya ruang fisik, tapi harapan besar masa depan anak-anak kita,” kata Warsiti.

Bangunan TK ABA Semesta didesain dengan filosofi tata surya, menjadikan matahari sebagai pusat orbit yang memancarkan cahaya keilmuan. Bentuk lingkaran, garis fasad yang melambangkan rukun Islam, serta elemen angka, huruf, dan geometri dasar tak sekadar ornamen, melainkan simbol dari lahirnya pemahaman akan ilmu pengetahuan, agama, dan alam semesta. Desain tersebut mencerminkan upaya menghadirkan ruang belajar yang aman, menyenangkan, inspiratif, dan sarat nilai Islam berkemajuan.

Disebutkan Warsiti, TK ABA Semesta berdiri di atas lahan seluas 5.523 meter persegi dengan luas bangunan mencapai 6.628 meter persegi. Pembangunan ini menjadi bentuk nyata kontribusi Unisa Yogyakarta, tak hanya dalam bidang pendidikan, tetapi juga dalam memberi manfaat bagi masyarakat luas.

“Unisa Yogyakarta adalah kampus dibawah penyelenggara langsung PP ‘Aisyiyah, oleh karenanya Unisa Yogyakarta berkomitmen menghadirkan TK ABA Semesta sebagai wujud penghormatan terhadap kejayaan ‘Aisyiyah, sekaligus dorongan untuk terus berlomba dalam kebaikan bersama para penggerak pendidikan di tingkat nasional,” pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team