Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Siti Hediati Hariyadi Soeharto atau kerap disapa Titiek Soeharto, meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis di SDN Pujokusuman I, Kota Yogyakarta, Selasa (7/10/2025).
Siti Hediati Hariyadi Soeharto atau kerap disapa Titiek Soeharto, meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis di SDN Pujokusuman I, Kota Yogyakarta, Selasa (7/10/2025). (IDNTimes/Tunggul Damarjati)

Intinya sih...

  • Tidak perlu disetop, cukup evaluasi SPPG bermasalah

  • Standar penyajian dan syarat operasional jangan kelewat

  • Pemerintah sudah sanksi dapur MBG bermasalah

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Yogyakarta, IDN Times - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi Soeharto atau kerap disapa Titiek Soeharto, meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis di SDN Pujokusuman I, Kota Yogyakarta, Selasa (7/10/2025).

Dalam kesempatan itu, Titiek merespons desakan menyetop pelaksanaan program unggulan Presiden RI Prabowo Subianto ini imbas maraknya kasus keracunan di berbagai daerah.

Desakan ini muncul dari berbagai pihak, namun pemerintah sejauh ini tetap menggulirkan MBG dengan disertai evaluasi.

1. Tak perlu disetop, cukup evaluasi SPPG bermasalah

Siti Hediati Hariyadi Soeharto atau kerap disapa Titiek Soeharto, meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis di SDN Pujokusuman I, Kota Yogyakarta, Selasa (7/10/2025). (IDNTimes/Tunggul Damarjati)

Titiek mengatakan pelaksanaan program MBG ini bisa tetap jalan atau tanpa harus berhenti selama evaluasi berjalan. Menurutnya, evaluasi cukup diberlakukan kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bermasalah saja.

"Ya enggak usah semua diberhentikan, kan di Jogja ini kan enggak ada masalah, mosok diberhentiin kan kasihan, jadi yang ada masalah-masalah yang dievaluasi," ujar Titiek.

SPPG lain, kata Titiek juga sudah semestinya berkaca pada kasus keracunan yang muncul untuk kemudian lebih berhati-hati dalam memenuhi tanggung jawabnya.

"Kalau enggak ada masalah tentunya yang lainnya akan lebih berhati-hati, kalau ada yang salah dievaluasi ya yang lain-lainnya ya dia akan lebih ke depannya lebih hati-hati," katanya.

2. Standar penyajian dan syarat operasional jangan kelewat

Siti Hediati Hariyadi Soeharto atau kerap disapa Titiek Soeharto, meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis di SDN Pujokusuman I, Kota Yogyakarta, Selasa (7/10/2025). (IDNTimes/Tunggul Damarjati)

Hal terpenting, kata Titiek, adalah SPPG sedari awal menyadari higienitas, pola masak atau pengolahan serta penyajian yang sesuai standar.

"Yang penting higienis harus diutamakan untuk anak-anak. Cuci piringnya harus bersih, kemudian masak juga harus diperhitungkan, jangan masaknya itu tengah malam nanti pagi-pagi pas makan udah basi itu harus benar-benar diawasi," ungkapnya.

Oleh karena itu pula, dia sepakat jika setiap SPPG wajib memenuhi persyaratan operasional. Seperti salah satunya Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS).

"Ya harus ada dong (persyaratan operasional), ini menyangkut nyawa begitu banyak anak-anak harus benar-benar diawasi, dia harus punya tanggungjawab," tegasnya.

3. Pemerintah sudah sanksi dapur MBG bermasalah

Siti Hediati Hariyadi Soeharto atau kerap disapa Titiek Soeharto, meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis di SDN Pujokusuman I, Kota Yogyakarta, Selasa (7/10/2025). (IDNTimes/Tunggul Damarjati)

Titiek menggarisbawahi jika pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) juga sudah mengambil tindakan dengan menjatuhkan sanksi penghentian operasional sementara bagi SPPG yang bermasalah.

"Ada kan (sanksi), kan sudah ada yang disanksi sementara yang SPPG yang enggak perform kan diberhentikan dulu tapi kan ini memengaruhi anak-anak, jadi akhirnya enggak dapat makanan. Ya harus ada sanksinya," ujar dia.

Editorial Team