Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Instagram. (pexels.com/Solen Feyissa)
Ilustrasi Instagram. (pexels.com/Solen Feyissa)

Intinya sih...

  • Akun terverifikasi dengan tanda centang biru di Instagram menjadi simbol kepercayaan dan kredibilitas bisnis, namun juga memicu maraknya aksi penipuan atau phishing.
  • Pelaku phishing menyamar sebagai tawaran verifikasi akun Instagram, dengan mengirimkan pesan palsu melalui email, Direct Message (DM), atau link palsu.
  • Birudigital memberikan tips untuk menghindari penipuan, seperti jangan klik link dari sumber yang tidak dikenal, gunakan autentikasi dua faktor, cek URL dengan teliti, dan laporkan akun atau pesan mencurigakan kepada Instagram.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Yogyakarta, IDN Times - Di era digital, akun terverifikasi dengan tanda centang biru di Instagram menjadi salah satu simbol kepercayaan dan kredibilitas untuk berbisnis, termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Namun, hal ini juga memicu maraknya aksi penipuan atau phishing yang berkedok tawaran verifikasi Instagram.

Pelaku phishing mencoba memanfaatkan ambisi para pemilik bisnis untuk memverifikasi akun, dengan harapan meningkatkan reputasi digital. Birudigital, sebuah agensi pemasaran digital yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, memberikan peringatan penting serta tips untuk menghindari penipuan semacam ini.

CEO Birudigital, Nur Salam, menjelaskan kasus phishing yang menyamar sebagai tawaran verifikasi akun saat ini semakin meningkat. "Saat ini banyak UMKM yang ingin mendapatkan verifikasi agar lebih dipercaya pelanggan, tetapi sayangnya, hal ini dimanfaatkan oleh penipu yang menawarkan verifikasi palsu dengan iming-iming proses cepat," ujar Nur Salam, Sabtu (5/10/2024). 

1. Bahaya phishing berkedok verifikasi

Ilustrasi Instagram. (pexels.com/Leon)

Penipuan phishing berkedok verifikasi biasanya dilakukan dengan mengirimkan pesan palsu melalui email, Direct Message (DM), atau link yang mengarahkan korban ke situs web palsu yang menyerupai Instagram. Penipu akan meminta informasi pribadi atau kredensial login untuk memproses verifikasi. 

"Sering kali pelaku phishing menggunakan pesan yang sangat meyakinkan, lengkap dengan logo Instagram dan bahasa formal. Mereka menawarkan verifikasi cepat dengan biaya tertentu, padahal proses verifikasi yang sah tidak pernah melibatkan biaya semacam itu," kata Nur Salam.

2. Tips aman terhindar phishing

Ilustrasi verifikasi data. (Dok. Istimewa)

Untuk membantu UMKM dan pemilik akun lainnya terhindar jebakan phishing, Birudigital memberikan beberapa tips penting. Pertama, jangan klik link dari sumber yang tidak dikenal. Instagram tidak akan pernah menghubungi pengguna melalui DM untuk menawarkan verifikasi. Semua proses verifikasi dilakukan melalui pengaturan aplikasi.

"Jika menerima pesan mencurigakan yang menawarkan verifikasi melalui DM atau email, abaikan dan jangan pernah klik link yang disertakan," tegas Nur Salam.

Kedua, gunakan autentikasi dua faktor. Birudigital menyarankan pengguna mengaktifkan fitur autentikasi dua faktor (2FA) pada akun Instagram. Ini adalah lapisan keamanan tambahan yang membantu melindungi akun dari akses tidak sah. "Dengan 2FA, sekalipun penipu mendapatkan kata sandi media Instagram, mereka tetap tidak bisa masuk ke akun tanpa kode verifikasi tambahan," jelas Nur.

3. Perhatikan URL yang dikirimkan

Ilustrasi Instagram. (pexels.com/Pixabay)

Nur melanjutkan hal penting yang perlu diperhatikan yaitu mengecek URL dengan teliti. Jika anda diarahkan ke situs web untuk proses verifikasi, selalu periksa URL dengan seksama. Situs resmi Instagram selalu dimulai dengan "https://www.instagram.com" dan tidak pernah menggunakan domain lain. "Penipu sering kali menggunakan domain yang mirip, tetapi sedikit berbeda, seperti 'instagram-verify.com'," tambah Nur Salam.
 
Terahkir yaitu, laporkan akun atau pesan mencurigakan. Jika menerima pesan atau email yang mencurigakan, laporkan langsung kepada Instagram melalui fitur bawaan aplikasi. "Dengan melaporkan akun-akun ini, bisa membantu melindungi orang lain jatuh ke dalam perangkap yang sama," kata Nur Salam.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team