Total 12 Perjalanan KA Terdampak Kecelakaan KA Taksaka Bantul

Perbaikan rampung, pintu perlintasan sudah dibuka

Intinya Sih...

  • Kecelakaan antara KA Taksaka dan truk molen di JPL 714 berdampak pada 12 perjalanan KA, memaksa penjadwalan ulang
  • KA Taksaka berhenti selama 192 menit setelah kecelakaan sebelum dievakuasi, menyebabkan keterlambatan perjalanan
  • Sistem persinyalan di JPL 714 rusak pasca kecelakaan, namun setelah diperbaiki operasional normal kembali pukul 14.30 WIB

Yogyakarta, IDN Times - Kecelakaan antara KA Taksaka dengan truk molen yang terjadi di jalur perlintasan langsung (JPL) 714 berimbas kepada sejumlah relasi perjalanan kereta. Penyebabnya adalah penarikan lokomotif dan kereta yang tertemper truk molen di perlintasan sebidang kawasan Dusun Gubug, Kalurahan, Argosari, Sedayu, Bantul.

1. 12 perjalanan KA sempat tertunda

Total 12 Perjalanan KA Terdampak Kecelakaan KA Taksaka BantulKecelakaan KA Taksaka dengan truk molen di pintu perlintasan JPL 714, Sedayu Bantul, Rabu (25/9/2024). (dok. PT KAI Daop 6 Yogyakarta)

Manajer Humas PT KAI Daerah Operasional (Daop) 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, menjelaskan ada 12 perjalanan KA terdampak pasca kecelakaan antara KA Taksaka dengan truk molen. Seluruhnya terpaksa memundurkan jadwal pemberangkatan dari sejumlah stasiun guna memberikan waktu evakuasi penarikan rangkaian KA Taksaka ke Stasiun Tugu Yogyakarta. 

Krisbiyantoro menuturkan KA Taksaka sempat berhenti selama 192 menit usai kecelakaan yang terjadi pukul 03.52 WIB. Setelahnya, kereta api tersebut ditarik oleh lokomotif evakuasi pada pukul 06.52 WIB. Perlintasan kembali normal memasuki pukul 07.00 WIB. 

“Ada 12 perjalanan KA yang terdampak dari peristiwa temperan ini. Baik yang langsir maupun menunggu waktu sementara rangkaian KA Taksaka sedang dievakuasi. Merupakan akumulasi perjalanan KA dari barat maupun timur,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (25/9/2024). 

Kedua belas rangkaian KA terdampak terdiri dari sejumlah KA jarak jauh dan lokal. Untuk KA lokal ada 4 perjalanan KA Bandara YIA dan 1 relasi KA Prambanan Ekspres. Sementara KA jarah jauh di antaranya KA Logawa, KA Singosari, KA Mataram, KA Bogowonto, KA Kahuripan dan KA Progo.

“Setelah dibuka, kecepatan KA juga normal seperti biasa. Rel tidak ada yang rusak sehingga KA bisa melaju dengan kecepatannya masing-masing saat reguler,” katanya.  

2. Pintu perlintasan KA dibuka pukul 14.30 WIB

Total 12 Perjalanan KA Terdampak Kecelakaan KA Taksaka BantulKecelakaan KA Taksaka dengan truk molen di pintu perlintasan JPL 714, Sedayu Bantul, Rabu (25/9/2024). (dok. PT KAI Daop 6 Yogyakarta)

Krisbiyantoro menuturkan, teknisi melakukan perbaikan sistem persinyalan dengan segera. Tujuannya agar pintu perlintasan dapat beroperasi hari ini juga. Meski ruas jalan tak tergolong ramai, namun persinyalan di pos JPL 714 juga tetap penting. 

Sistem persinyalan di JPL 714 sempat rusak pasca kecelakaan KA Taksaka dengan truk molen. Truk yang terhantam kereta langsung menimpa pos jaga JPL 714. Alhasil pos jaga beserta sistem persinyalan rata dengan tanah. 

“Setelah melakukan perbaikan setelah kejadian, akhirnya JPL 714 beroperasi normal pukul 14.30 WB tadi. Untuk persinyalan sudah normal, sehingga kendaraan sudah bisa melintas di pintu perlintasan,” katanya.

Baca Juga: KA Taksaka Tertemper Truk Molen di Perlintasan Sedayu Bantul

3. Dirikan pos jaga darurat

Total 12 Perjalanan KA Terdampak Kecelakaan KA Taksaka BantulKecelakaan KA Taksaka dengan truk molen di pintu perlintasan JPL 714, Sedayu Bantul, Rabu (25/9/2024). (dok. PT KAI Daop 6 Yogyakarta)

Meski telah operasional normal, namun PT KAI Daop 6 Yogyakarta masih menyiagakan pos jaga darurat di JPL 714. Perannya sebagai naungan penjaga perlintasan hingga pos jaga permanen dibangun, sehingga operasional sistem persinyalan dapat berlangsung optimal. 

Pos jaga darurat ini menempati bekas pos jaga yang ambruk. Lokasinya berada di selatan perlintasan kereta api. Sementara waktu, pos ini dibangun dengan kerangka baja ringan dan atap galvalum. 

“Gardu darurat ini sifatnya sementara agar operasional sistem persinyalan juga berjalan optimal. Untuk pos jaga yang permanen juga tetap dibangun, karena tidak mungkin pakai darurat terus,” katanya. 

Baca Juga: Kerugian Akibat Kecelakaan KA Taksaka di Bantul Capai Rp1,9 Miliar

Arianto Photo Community Writer Arianto

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya