Seniman dan Mahasiswa UNU Jogja Sulap Koridor Kampus Jadi Galeri Seni

UNU Jogja gelar pameran Seni Indonesia 100%

Intinya Sih...

  • Pameran Seni Indonesia 100% di Galeri Nusantara UNU Jogja, memamerkan 99 karya seni dari 69 seniman, termasuk mahasiswa dan anak sanggar.
  • Rektor Widya Priyahita menekankan kolaborasi pameran sebagai wujud ruang dialog keresahan, bukan hanya eksklusif di galeri seni, melainkan juga hadir di ruang publik.
  • Kurator Anzieb menyebut pameran ini untuk membongkar stigma eksklusivitas dan menjadi ruang diskusi melalui karya seni dengan beragam komentar.

Sleman, IDN Times- Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta menggelar pameran seni bertajuk Indonesia 100%, di Galeri Nusantara kampus terpadu, Banyuraden, Gamping. Pameran ini menyajikan 99 karya seni dari 69 seniman, termasuk karya para mahasiswa dan anak sanggar.

 

1. Wujud Kolaborasi Seniman dan Mahasiswa

Seniman dan Mahasiswa UNU Jogja Sulap Koridor Kampus Jadi Galeri SeniPemeran seni rupa bertajuk Indonesia 100% di Galeri Nusantara Kampus Terpadu UNU Yogyakarta, Kamis (5/9/2024). (Arianto/IDNTIMES.com)

Rektor UNU Yogyakarta Widya Priyahita mengibaratkan pameran ini merupakan wujud kolaborasi, terbukti adanya karya seni dari para seniman dan mahasiswa, ditambah sejumlah anak yang tergabung dalam sanggar seni di Jogja.

Widya memandang bahwa seni selama ini terkesan ekslusif. Terlebih kehadirannya kerap di ruang pamer galeri seni. Alhasil publik tidak bisa melihat atau menikmat karya-karya para seniman. 

“Biasanya kan pameran seni itu di galeri seni, tapi ini kita hadirkan di kampus yang tentu dari segi audiens berbeda. Tidak hanya dinikmati seniman atau pencinta seni tapi lebih luas,” jelasnya, Kamis (5/9/2024). 

Peran inilah, menurut Widya yang bisa diambil oleh civitas kampus, hadir sebagai kolaborator ruang pamer. Termasuk melibatkan para mahasiswanya dalam sebuah pameran seni. Menurutnya, peran ini tak melulu menjadikan hak kampus berbasis disiplin ilmu seni. 

“Seni itu juga dapat menjadi ruang dialog keresahan. Kami juga punya misi seni sebagai konstruksi publik, Hadir di ruang publik dan semoga bisa jadi inspirasi kampus lain,” katanya

2. Tak hanya Unjuk Karya juga Ruang Diskusi

Seniman dan Mahasiswa UNU Jogja Sulap Koridor Kampus Jadi Galeri SeniPemeran seni rupa bertajuk Indonesia 100% di Galeri Nusantara Kampus Terpadu UNU Yogyakarta, Kamis (5/9/2024). (Arianto/IDNTIMES.com)

Kurator pameran Indonesia 100%, A. Anzieb menyebut, pameran ini untuk membongkar stigma ekslusifitas. Tidak semata-mata hanya dimiliki orang yang berpredikat seniman tapi juga publik, sehingga keindahannya bisa dinikmati secara luas dan beragam segmen.

Kolaborasi pameran Indonesia 100% tak hanya seniman, namun juga ruang pertemuan, tercermin dari pemanfaatan ruang kampus yang identik dengan pendidikan sebagai galeri seni.

“Ini bisa menjadi ruang diskusi melalui karya seni. Terlihat dari karya-karya yang terpampang di setiap dinding lantai tiga dan empat Kampus Terpadu UNU Yogyakarta,” katanya.

“Dan tentunya sangat beragam dan akan menimbulkan beragam komentar pula. Tapi inilah Indonesia 100% yang sesungguhnya, berupa keberagaman yang saling menguatkan dan terlihat indah,” ujar Anzieb.

Baca Juga: Robot Humanoid Bantu Wisuda Mahasiswa UNU Yogyakarta, Apa Perannya?

3. Pamerkan 99 Karya dari 69 Seniman

Seniman dan Mahasiswa UNU Jogja Sulap Koridor Kampus Jadi Galeri SeniPemeran seni rupa bertajuk Indonesia 100% di Galeri Nusantara Kampus Terpadu UNU Yogyakarta, Kamis (5/9/2024). (Arianto/IDNTIMES.com)

Pameran ini menghadirkan karya sejumlah pelukis dan pematung kenamaan, antara lain Bambang Heras, Nasirun, Putu Sutawijaya, Edi Sunaryo, Anusapati hingga Suwarno Wisetrotomo. 

Total terdapat 69 seniman terlibat dalam pameran ini, yang tertuang dalam 99 karya yang mencirikan identitas masing-masing seniman. Seluruhnya akan terpajang hingga 30 September 2024. 

“Pameran ini menjadi ruang interaksi para mahasiswa juga dalam berkarya. Mereka mengemas keresahan yang mereka rasakan dalam sebuah karya seni. Merealisasikan melalui karya-karya yang tentunya memiliki kisah dan cerita,” pungkas Anzieb. 

Baca Juga: 5 Alasan Mahasiswa Baru Harus Ikut Organisasi di Kampus

Arianto Photo Community Writer Arianto

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya