Menurut Hakim, kesempatan libur penggunaan GeNose C19 di sektor transportasi saat ini digunakan oleh tim peneliti dan pengembang GeNose untuk menambah data varian baru virus COVID-19 ke kecerdasannya. Penambahan data varian baru ini akan semakin memperkuat artificial intelligence (AI) dan akurasi GeNose C19. Alat ini justru harus terus digunakan pada situasi riil agar semakin cerdas.
Saat ini uji validasi eksternal juga masih terus dilakukan yang akan membantu hidung elektronik mengendus terduga COVID-19 dengan lebih akurat pada situasi penggunaan riil di lapangan.
“Akurasi GeNose sampai saat ini masih di angka 93-94 persen dan akan terus kita tingkatkan,” jelasnya.
Menurut Hakim, GeNose C19 mampu mendeteksi terduga positif COVID-19 pada koridor perjalanan. Data tersebut mencerminkan tingkat persentase positif sebanyak sembilan persen (positivity rate) pada populasi calon pejalan yang tanpa gejala atau merasa sehat. Angka tersebut mendekati rata-rata tingkat positif nasional setinggi 14 persen.