Pengurus Masjid Jogokariyan mengadakan tes GeNose C19 bagi jamaah dari luar Kampung Jogokariyan. dok Masjid Jogokariyan
Mekanisme tes ini sediri, dijabarkan Jazir mulanya jemaah mendaftarkan diri terlebih dahulu sebelum mendapat nomor urut tes. Setelahnya mereka mengantre untuk uji napas.
Selepas tes, jemaah yang tidak terindikasi terpapar COVID-19 via pemeriksaan GeNose memperoleh kartu penanda dan bisa melaksanakan salat tarawih berjemaah di Masjid Jogokariyan. Namun, areanya dipisah dengan jemaah asli Kampung Jogokariyan.
"Kita tempatkan di lantai atas. Fasilitas seperti toilet juga kita pisah," sebut Jazir.
Sedangkan jemaah yang terindikasi terpapar COVID-19 dianjurkan menjalani pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit.
"Kalau warga kita otomatis kita tawarkan mau isolasi di rumah atau di tempat yang sudah disediakan pengurus lingkungan. Itu kebutuhannya juga kita cukupi," imbuh Jazir.
Hasil pemeriksaan GeNose di Masjid Jogokariyan diklaim lebih rinci dengan menampilkan tingkat keterpaparan dan rekomendasi tindakan yang harus diambil selanjutnya.
"Ini tadi ada yang terindikasi (terpapar) tapi gak tahu jumlahnya berapa karena saya gak mantau sampai selesai," sambungnya.