Almarhum Buya Syafii Maarif. (IDN Times/Tunggul Damarjati)
Buya sendiri mengatakan jika pertemuan dengan Ryamizard penuh kesan positif. Begitu pula kesannya terhadap pribadi Menhan.
"Dia (Ryamizard) ini memang serasa tentara betul. Dia nggak mau ke politik atau apa, dia memang membela tentara," katanya.
"Menurut saya ini menarik, walaupun teman-teman seangkatannya macam-macam (arahnya), tapi dia nggak. Real prajurit ya seperti ini. Bangsa, negara itu yang diutamakan," lanjut pria kelahiran Sumpurkudus, Sijunjung, Sumatera Barat ini.
Selain berdiskusi soal agama dan moral yang erat kaitannya dengan negara, Buya mengatakan pertemuan tadi juga menjadi momen berbagi pengalaman bagi keduanya. Dari situ pula, Buya merasa Ryamizard benar-benar sosok negarawan yang membuatnya kepincut.
"(Berbagi) pengalaman juga. Pengalaman dia mengatasi bentrokan di Kamboja, kemudian santet di Jawa Timur, banyak. Saya katakan begini, buat memoria, walaupun dia nggak mau ya. Jadi ada tim penulis, menulis apa yang dikerjakan dia ini. Supaya tentaranya ditulis tentara, bukan tentara politik," pungkasnya.