Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(Mantan Hakim Agung Artidjo Alkostar) ANTARA FOTO/Galih Pradipta
(Mantan Hakim Agung Artidjo Alkostar) ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Sleman, IDN Times - Artidjo Alkostar, bukan hanya menjadi sosok yang menginspirasi bagi dunia hukum di Indonesia, sebagai dosen di Universitas Islam Indonesia (UII) Artidjo juga menjadi teladan bagi seluruh kolega dosen, maupun mahasiswanya.

Rektor UII, Fathul Wahid mengungkapkan loyalitas dan tanggung jawab Artidjo menginspirasi dirinya dan orang-orang di UII. Meskipun sudah disibukkan dengan segala pekerjaan di Jakarta, Artidjo tetap menyempatkan mengajar di UII.

"Beliau meskipun sibuk di Jakarta, masih meluangkan waktu untuk mengajar di Fakultas Hukum UII, dan bagi beliau mengajar di UII adalah membayar utang sejarah UII yang harus dilunasi," ungkapnya pada Senin (3/1/2021).

1. Selalu menebar keteladanan

Default Image IDN

Fathul menjelaskan di setiap kelas yang diajar, Artidjo selalu menyebarkan inspirasi dan keteladanan. Hal tersebut telah diakui oleh warga di UII.

"Setiap kelas yang diajar beliau banyak inspirasi yang tersebar, semua muridnya sepakat, jadi teladan menjaga komitmen untuk menebarkan inspirasi untuk para mahasiswa," katanya.

2. Sosok yang sangat sederhana

Mantan Hakim Agung Artidjo Alkostar. (IDN Times/Santi Dewi)

Fathul menyebutkan meskipun nama Artidjo banyak dikenal orang, ia tetap sederhana. Sikap yang ditunjukkan Artidjo itu membuat Fathul merasa sangat kehilangan.

"Pak Ar adalah teladan dalam banyak hal integritasnya, kesederhanaannya. Sehingga kami sangat merasa kehilangan. Tapi karena ini sudah yang terbaik dari Allah maka kami harus mengikhlaskan dan mendoakan beliau mudah-mudahan beliau mendapat yang terbaik, husnul khatimah," ujarnya.

3. Artidjo bukan hanya milik UII

Default Image IDN

Sebagai tokoh nasional, Artidjo saat ini bukan hanya milik UII, tetapi milik bangsa Indonesia. Teladan yang ditebarkan oleh Artidjo bukan hanya di kalangan UII, tetapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia.

"Sekali lagi, pak Ar ini tidak hanya milik UII, tapi milik bangsa ini. Teladannya bukan hanya milik kami, tapi milik bangsa Indonesia. Karenanya kami mohon bangsa Indonesia bersama kami ikut mendoakan," katanya.

Editorial Team