Yogyakarta, IDN Times – Media sosial selama ini digadang-gadang menjadi jembatan bagi mereka yang berjauhan supaya merasa lebih dekat. Media sosial juga memudahkan manusia untuk mendapatkan dan membagikan informasi apa pun kepada sesama. Sayangnya, kemudahan ini justru menjadi bumerang bagi penggunanya.
Contoh masalah yang dihadapi manusia dari media sosial adalah berita bohong dan konten berbahaya. Dua masalah tersebut lebih sering tertuju pada kelompok marginal seperti kelompok minoritas agama, seksual dan gender, juga aktivis politik. Kelompok-kelompok tadi kerap diberi label lebih rendah dan kurang bermoral.
Tantangan yang dihadapi oleh masyarakat dalam menangkis konten berbahaya tak main-main. Dipaparkan dalam Forum Group Discussion (FGD) Social Media 4 Peace in Indonesia "Addressing Gaps in Regulating Harmful Content Online" pada Selasa (28/06/2022) lalu, ada berbagai aspek yang membuat penanganan konten berbahaya di Indonesia masih kurang sejalan dengan standar di level internasional.