Bamsuck, salah satu pembuat mural bertuliskan "Dibungkam" di Jembatan Kewek, Kota Yogyakarta yang dihapus. (IDN Times/Tunggul Damarjati)
Terpisah, seorang seniman dengan nama jalanan Bamsuck mengaku terlibat dalam pembuatan kedua tulisan tersebut.
Pria 27 tahun itu mengaku membuat mural 'Dibungkam' bersama keempat orang temannya pada Sabtu (21/8/2021) kemarin. Sedangkan goresan pilox yang muncul hari ini ia buat sendirian pada pukul 05.00 WIB tadi.
"Jembatan Kewek itu kan aslinya tempatnya para seniman-seniman Jogja berkarya. Dan itu hanya karya, dan belum sampai 1x24 jam sudah dihapus oknum aparat. Padahal itu nggak masuk kriminal," kata Bamsuck ditemui di sekitaran Jembatan Kewek, Senin.
Bamsuck mengaku ini pengalaman pertama karya-karyanya yang sampai harus dihapus aparat. Sementara, ia menyebut cuma menyuarakan aspirasi saja.
"Kita kan, seniman kan juga rakyat. Rakyat berhak bersuara," tegasnya.
Dia tak menampik jika karyanya ini disebut sebagai respons atas tindakan pemerintah yang menghapus berbagai konten bernada satire di beberapa daerah. Ia juga heran kenapa muralnya bisa jadi polemik, sementara Polri telah menyatakan tak akan bertindak responsif terhadap konten-konten macam ini.
"Kurang kerjaan banget, menghapus sebuah karya," imbuh Bamsuck.