Tak Cuma soal Hasilkan Uang, Generasi Muda Harus Paham Pengelolaannya

- Andhina Aryani menekankan pentingnya ketahanan finansial dan empat tahapan kesehatan finansial, yaitu keamanan finansial, ketahanan finansial, kontrol finansial, dan kebebasan finansial.
- Aplikasi perbankan digital seperti Jago dan Jago Syariah dapat membantu pengguna mengatur keuangan dengan fitur Kantong yang memungkinkan pembagian alokasi dana sesuai kebutuhan.
- Jago Digital Academy hadir untuk mengembangkan talenta digital generasi muda agar lebih siap menghadapi dunia kerja dengan kemampuan berpikir analitis, kreatif, daya tahan, fleksibilitas, dan adaptasi terhadap perubahan.
Yogyakarta, IDN Times - Kemampuan mengelola keuangan pribadi menjadi bagian penting dari kriteria kesuksesan, khususnya bagi generasi muda yang baru menapaki kariernya di dunia kerja kompetitif penuh tantangan profesional.
Andhina Aryani, Sustainability Program Activation Specialist Bank Jago, menilai salah satu tantangan bagi generasi muda sekarang ini bukan cuma soal menghasilkan uang, tapi juga bagaimana mengelolanya.
Sering kali budaya konsumtif dipicu tren gaya hidup dan media sosial mendorong anak muda terjebak dalam pola pengeluaran yang impulsif, apalagi hanya demi terlihat tampil layak di mata orang lain.
"Mengelola pengeluaran dengan tepat bukan soal menahan diri berlebihan, tapi soal memilih dengan bijak. Kita harus berani berkata tidak pada hal yang belum perlu, dan tahu mana yang harus diprioritaskan," kata Andhina.
1. Ingatkan empat tahapan kesehatan finansial

Apa yang disampaikan Andhina ini diangkat melalui talk show 'Cerdas di Era Digital' sebagai rangkaian program Jagoan Kampus. Acara ini melibatkan 500 mahasiswa dari tiga universitas ternama di Yogyakarta, 12-14 Juni 2025.
Jagoan Kampus diinisiasi oleh PT Bank Jago Tbk untuk mengajak generasi muda, khususnya mahasiswa, agar aktif berjejaring dan mengembangkan keahlian digital, serta peduli terhadap kesehatan finansial sejak dini. Rangkaian kegiatan di Yogyakarta kali ini berkolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Pembangunan Veteran, dan Universitas Atma Jaya.
Andhina melanjutkan, dirinya menekankan pentingnya membangun ketahanan finansial di tengah kondisi ekonomi yang kerap berubah. Membangun kebiasaan keuangan yang sehat sejak dini, mulai dari hal-hal sederhana seperti mencatat pengeluaran, rutin menabung, hingga belajar menunda kesenangan.
"Ketahanan finansial bukanlah sesuatu yang instan, melainkan hasil dari kedisiplinan yang dibentuk dalam keseharian," tegas Andhina.
Andhina memperkenalkan empat tahapan kesehatan finansial. Dimulai dari keamanan finansial, yaitu kemampuan memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari seperti membayar kos, tagihan, makan, transportasi, dan cicilan. Selanjutnya, ketahanan finansial atau kesiapan menghadapi situasi darurat dengan memiliki dana darurat minimal tiga kali pengeluaran bulanan serta perlindungan asuransi kesehatan.
Tahap ketiga, kontrol finansial yang ditandai dengan kepercayaan diri dalam mengambil keputusan keuangan besar, memilih opsi yang minim risiko namun menguntungkan, serta mulai belajar investasi jangka panjang. Puncaknya adalah kebebasan finansial, di mana seseorang telah memiliki pendapatan pasif yang mencukupi biaya hidup, dana pensiun, asuransi jiwa, serta mampu mengelola aset jangka panjang.
2. Atur keuangan lewat perbankan digital

Aplikasi perbankan digital disebut oleh Andhina sebagai sarana yang dapat digunakan untuk membantu pengelolaan keuangan. Melalui aplikasi seperti Jago dan Jago Syariah, pengguna dapat membagi alokasi dana sesuai kebutuhan maupun tujuan finansial masing-masing.
Fitur Kantong menjadi salah satu keunggulan dalam aplikasi tersebut. Pengguna diberi keleluasaan membuat hingga 60 kantong dengan nomor rekening tersendiri yang dapat diatur untuk berbagai keperluan, termasuk pengeluaran dan investasi.
"Inovasi ini dirancang Bank Jago untuk membantu masyarakat mengatur keuangan dengan lebih terstruktur dan sesuai kebutuhan hidup sehari-hari," sambung Andhina.
3. Jago Digital Academy, kembangkan talenta lebih siap hadapi dunia kerja

Employer Branding & Engagement Bank Jago, Dwi Gelegar Gilang Ramadhan sementara itu menyoroti tantangan yang dihadapi generasi muda saat memasuki dunia kerja di era digital.
Ia menyaksikan tidak sedikit fresh graduate yang mengalami kebingungan dan gegar budaya alias culture shock ketika harus beradaptasi dengan budaya profesional yang dinamis dan serba cepat.
Menurutnya, perusahaan saat ini bukan cuma mencari lulusan yang cerdas secara akademis, namun juga individu yang mampu berpikir analitis, kreatif, serta memiliki daya tahan dan fleksibilitas tinggi. Kemampuan untuk cepat beradaptasi terhadap perubahan adalah salah satu kompetensi utama yang kini sangat dibutuhkan oleh industri.
Merespons kondisi tersebut, Bank Jago menghadirkan Jago Digital Academy. Sebuah inisiatif pembelajaran mandiri yang bertujuan mengembangkan talenta digital agar lebih siap menghadapi dunia kerja.
Program ini didesain untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilan sesuai kebutuhan industri. Sekaligus menjembatani kesenjangan antara materi kampus dan realitas di lapangan, khususnya dalam dunia keuangan berbasis teknologi.
"Karier dimulai dari mengenali potensi diri, membangun portofolio, memperluas jaringan, dan dibarengi kedewasaan finansial. Karena kesuksesan bukan hanya soal pekerjaan, tapi juga cara mengelola hasilnya," tutup Gilang.