Tahun Politik Pengaruhi Bisnis Properti Pelaku Usaha DIY Tetap Optimis

Yogyakarta, IDN Times - Tahun politik 2024 diprediksi mempengaruhi sektor industri properti secara nasional tahun depan. Pelaku bisnis properti di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengaku tetap optimis industri properti akan tumbuh baik.
Ketua DPD REI DIY, Ilham Muhammad Nur, memiliki keyakinan properti DIY akan tumbuh baik disebabkan oleh kondisi DIY yang relatif aman, ramah dan kondisi masyarakat yang heterogen. Di samping itu, juga didukung identitas Jogja sebagai tujuan wisata dan pendidikan.
"Sebenarnya pasar properti di DIY relatif stabil, karena permintaannya tidak hanya dari masyarakat DIY saja tapi hampir dari seluruh kota di Indonesia," tegas Ilham, Kamis (21/12/2023).
1. Berharap diterbitkan lagi PPn pembelian rumah ditanggung pemerintah

Ilham menambahkan optimisme industri properti DIY akan tumbuh baik, apabila di tahun anggaran diterbitkan lagi Permenkeu tentang PPnDTP (PPn Ditanggung Pemerintah) 100 persen sampai dengan Juni 2024. PPnDTP tersebut akan diterapkan 50 persen sampai dengan Desember 2024, melanjutkan PPnDTP tahun 2023 yang berlaku sejak 1 November 2023 sampai dengan 31 Desember 2023.
2. Gelar expo untuk jaga tren pertumbuhan properti

Salah satu upaya mendukung pertumbuhan industri properti di DIY, DPD REI DIY bekerja sama dengan Mavindo Pratama menyelenggarakan 'AMAZING REI PROPERTY EXPO 2023' di Atrium Utama Plaza Ambarrukmo, mulai 20- 25 Desember 2023. "Peserta pameran terdiri dari 29 pegembang properti terpercaya dan terkemuka serta 6 perbankan nasional," kata Dirut Mavindo Pratama, Rachmad Hidayat.
Pameran ini menjadi wadah bagi industri properti, pengembang, agen properti dan masyarakat umum untuk menjelajahi beragam proyek properti terbaru, tren inovatif, dan peluang investasi yang menarik di Jogja dan sekitarnya.
Produk properti yang dipamerkan mulai dari apartemen, rumah, tanah, hingga proyek komersial di berbagai lokasi terbaik di DIY. "Tentunya dipresentasikan dan dipamerkan dengan konsep-konsep modern dan teknologi terkini," ujar Rachmad.
3. Suku bunga acuan akan mempengaruhi sektor industri properti

Pengamat ekonomi properti dan Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY, Y. Sri Susilo mengatakan selain tahun politik, suku bunga acuan (BI7DRR) akan mempengaruhi sektor industri properti. Suku bunga BI bakal memberikan pengaruh negatif terhadap sektor properti. Sebab, masyarakat menjadi berhati-hati dalam mengambil kredit untuk membeli properti. "Dimungkinkan terdampak tahun politik dan suku bunga tinggi, tahun depan industri properti DIY masih menjadi daya tarik pembeli khususnya dari luar DIY," ungkap Susilo.
Pengamat Ekonomi Properti itu mengatakan mayoritas pembeli properti DIY adalah dari luar DIY yang mempunyai ikatan emosional dengan Jogja. "Sebagai contoh, pensiunan yang ingin menikmati masa pensiun, orang tua yang mempunyai anak kuliah dan masyarakat yang berminat investasi properti di DIY," kata Susilo.