Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman, Ery Widaryana. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman, Ery Widaryana, mengakui berdasar kajian Dewan Pendidikan diperoleh informasi bahwa ada beberapa pihak yang belum siap dalam pelaksanaan lima hari sekolah yang sudah dilaksanakan di Kabupaten/Kota se-DIY. Dari total 923 responden peserta didik, 196 responden atau 21 persen, menyatakan belum siap dengan kebijakan 5 hari sekolah dikarenakan waktu di sekolah menjadi lebih lama dan pulang sekolah menjadi lebih sore sebanyak 75 persen. Serta jika sekolah sampai sore maka tingkat konsentrasi menjadi tidak optimal sebanyak 25 persen.
Dari total 904 responden orang tua/wali, 185 responden atau 21 persen menyatakan belum siap dengan kebijakan 5 hari sekolah, salah satunya dikarenakan kekhawatiran anak-anak akan terlalu capek dari padatnya kegiatan belajar di sekolah. Terkait beberapa hal yang menjadi tantangan tersebut, Ery menjelaskan kebijakan lima hari sekolah bukanlah full-day school, sehingga tidak perlu dikhawatirkan bahwa peserta didik harus pulang sekolah pukul 17.00 WIB setiap harinya.
"Dikarenakan jam belajar intrakurikuler per minggu sesuai kurikulum di setiap tingkat pendidikan tidak akan lebih dari pukul 14.00 WIB. Kecuali jika ada kegiatan kokurikuler dan/atau ekstrakurikuler yang mungkin dilaksanakan pada hari-hari tertentu di setiap minggunya," jelas Ery.