Yogyakarta, IDN Times - Senin (13/7/2020) menjadi awal dimulainya Tahun Ajaran 2020/2021 untuk semua jenjang pendidikan dasar hingga menengah. Pandemik COVID-19 masih jauh dari kata berakhir, tetapi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memutuskan untuk tetap memulai tahun ajaran baru sesuai jadwal.
Siswa-siswi pun tak serta merta diperbolehkan datang ke sekolah. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Tahun Ajaran 2020/2021 yang ditetapkan tanggal 15 Juni 2020, hanya daerah zona hijau yang diizinkan untuk mengadakan pembelajaran tatap muka. Itu pun dengan syarat satuan pendidikan mesti menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Berdasarkan peta risiko COVID-19 yang diakses melalui laman covid19.go.id pada Senin, terdapat 104 daerah di Indonesia yang merupakan zona hijau. Kendati demikian, status zonasi risiko ini masih bisa berubah dengan cepat karena virus corona yang sifatnya dinamis.
“Kita dapat melihat pergerakan yang begitu cepat. Kasus positif berubah menjadi sembuh, kemudian orang yang sebelumnya ODP (atau) PDP kemudian terkonfirmasi menjadi positif. Sebuah daerah dengan cepat juga terjadi perubahan, dari zona risiko tinggi turun menjadi sedang, atau dari rendah naik menjadi sedang, dan lain sebagainya,” ujar Ahli Epidemiologi Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Nasional, Dewi Nur Aisyah di Media Center Gugus Tugas, Graha BNPB, Jakarta, Selasa, 7 Juli 2020.
Menimbang sederet hal tersebut, pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau pembelajaran daring tampaknya menjadi pilihan yang paling masuk akal untuk mencegah sekolah menjadi klaster penularan COVID-19.
Namun, agar PJJ di tahun ajaran baru dapat berjalan efektif, masih ada banyak pekerjaan rumah yang perlu dibenahi oleh pemerintah maupun institusi pendidikan. Salah satunya, adalah sarana dan prasarana untuk PJJ, khususnya bagi peserta didik dari golongan kurang mampu maupun yang tinggal di pelosok daerah.
Lantas, seperti apa kesulitan yang dialami oleh guru dan siswa selama PJJ dan apa langkah pemerintah dan institusi pendidikan untuk membuatnya lebih efektif?