Yogyakarta, IDN Times - Tim dari Data & Democracy Research Hub Monash University melakukan analisa terhadap sejumlah tagar di platform X (dahulu Twitter) selama berlangsungnya aksi protes masyarakat terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto pekan lalu.
Seperti diketahui, sejak 17 Februari 2025, gelombang demonstrasi mahasiswa terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Aksi ini berawal dari kritik terhadap kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam seratus hari pertamanya, seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG), efisiensi anggaran, dan proyek investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Pemangkasan anggaran sebesar Rp750 triliun yang awalnya diduga untuk mendanai MBG, kini dikaitkan dengan rencana Danantara yang mengelola aset negara senilai Rp14.715 triliun.
Kritik terhadap kebijakan pemerintah meluas di media sosial, khususnya platform X, dengan tagar #IndonesiaGelap yang mencapai 3 juta cuitan dari sekitar 104.000 akun unik. Sebagai respons, muncul narasi tandingan dengan tagar #IndonesiaTerang, yang didukung oleh pejabat publik dan politisi, meskipun hanya memiliki 2.209 cuitan dari 1.978 akun.