Suporter BCS Pemain ke-12 PSS Jadi Nyawa Tim Super Elang Jawa

Sleman, IDN Times - Sepak bola tak bisa dipisahkan dari keberadaan suporter. Eksistensi suporter di lapangan sepak bola dipercaya menjadi pemain kedua belas bagi sebuah tim. Salah satu kelompok suporter yang ada di Indonesia adalah Brigata Curva Sud alias BCS yang merupakan pendukung klub PSS Sleman.
Koordinator BCS Zulfikar menjelaskan Brigata Curva Sud alias BCS meyakini mereka lebih dari sekadar loyalis PSS Sleman. "Ya sebetulnya nyawa, nyawa dari PSS," ujar Zulfikar, koordinator BCS yang karib disapa Fikar kepada IDN Times, Jumat (7/10/2022).
BCS adalah salah satu kelompok terbesar pendukung kesebelasan PSS selain Slemania. Namanya berasal dari bahasa Italia dengan arti pasukan tribune selatan. Sama seperti semboyannya yang berbunyi 'No leader, just together', menurut Fikar, BCS tak mengenal kepemimpinan maupun struktur organisasi.
Tak punya kepala bukan berarti tanpa arah. BCS bermanuver lewat forum sejak lahir di 2011 lalu. Setiap anggota berhak menyampaikan gagasan atau pendapat sebelum disharing dan didiskusikan untuk mencapai kesepakatan bersama.
Forum ini bukan agenda rutin dan muncul tergantung urgensinya. Membahas di antaranya menyongsong musim kompetisi baru, menyambut big match, atau dinamika dalam dan luar lapangan lainnya.
"Tahun ini kita punya 450 komunitas. Itu bisa dibilang sub-nya BCS. Setiap komunitas ada koordinatornya. Kita ini lahirnya juga lewat forum," kata Fikar.
1. Suporter ikut andil kontrol klub
Secara umum, Fikar menjelaskan, BCS sebagai nyawa PSS berperan sebagai loyalis dan pasar klub. Lebih spesifik lagi, BCS menjalankan fungsi kontrol klub.
Fikar tak memungkiri BCS yang kerap menuntut dan lantang bersuara. Semua dilakukan apalagi kalau bukan demi kemajuan klub.
Aksi boikot pada 2020 lalu, menurut Fikar adalah salah satu contoh sikap BCS. Kala itu mereka rela tak menonton Super Elang Jawa berlaga di Stadion Maguwoharjo sebelum 8 tuntutan dipenuhi manajemen. Mulai dari pembinaan pemain muda, pengadaan lapangan latihan, hingga SOP PT. PSS. "Perannya ya salah satu bahan pertimbangan klub juga, klub mau melangkah ya pasti ada peran kita juga," jelas Fikar.
Fikar meyakini loyalitas BCS ke Super Elang Jawa tak perlu lagi dipertanyakan. Protes serta gestur-gestur satire merupakan salah satu wujud kecintaan pada klub. Tentu, dimulai dari yang paling kecil yakni membeli tiket. "Maksudnya ya kita enggak melulu hore-hore nonton. Kita melihat juga yang terjadi di lapangan, ada permasalahan yang harus diurai ya, makanya kalau kita enggak sejalan ya mungkin harus boikot seperti itu. Meski itu opsi terakhir setelah sebelumnya ada diskusi, ada step-stepnya lah," ungkapnya.