Sterilisasi Bong Suwung Buka Ruang Pengembangan Stasiun Yogyakarta

Intinya sih...
- Sterilisasi Kawasan Bong Suwung di Stasiun Yogyakarta diharapkan memudahkan aktivitas langsiran kereta api ke arah barat.
- Pemekaran emplasemen dan pelebaran peron akan dilakukan setelah sterilisasi untuk mengurangi kemacetan dan memberi ruang bagi pengembangan.
- PT KAI Daop VI berkomitmen terhadap keselamatan perjalanan KA dengan melaksanakan sterilisasi demi memberikan ruang lebih untuk operasional KA.
Yogyakarta, IDN Times - Sterilisasi Kawasan Bong Suwung di wilayah emplasemen atau jaringan rel bagian barat Stasiun Yogyakarta diharapkan mampu membuat aktivitas langsiran kereta api (KA) menjadi lebih leluasa.
Penertiban oleh PT KAI Daop VI ini harapannya juga bisa membuka ruang bagi pengembangan salah satu 'gerbang utama' menuju Kota Gudeg.
1. Kurangi beban kemacetan dan tingkatkan keselamatan pelanggan
EVP Daop 6 Yogyakarta, Bambang Respationo, menuturkan saat ini aktivitas langsiran KA di Stasiun Yogyakarta cuma bisa dilakukan ke arah timur karena kondisi di sisi barat yang tidak memungkinkan.
"Saat ini kita langsiran KA hanya ke arah timur, sedangkan seperti kita ketahui kondisi jalan di Yogyakarta sudah macet luar biasa sehingga kita harapkan dapat bermanuver ke barat dan berandil untuk mengurangi kemacetan," kata Bambang dalam keterangannya, Kamis (3/10/2024).
Selanjutnya, emplasemen yang sudah bersih pascasterilisasi ini nantinya akan dilaksanakan pemekaran atau pelebaran jarak antara rel, dan perpanjangan peron Stasiun Yogyakarta pun bisa dilakukan setelahnya.
"Saat ini dapat kita lihat bahwa peron di antara dua jalur pendek-pendek. Ini juga berbahaya bagi penumpang karena berkerumun. Nanti rel ini akan kita lebar-lebarkan semua, sehingga memberi ruang untuk pengembangan peronnya. Jadi pengembangan tahap pertama adalah pengembangan di emplasemennya," paparnya.
2. Stasiun diperluas, tampung lebih banyak pelanggan KA
Bambang menambahkan, untuk tahap berikutnya Stasiun Yogyakarta akan diperluas sehingga dapat mengakomodir penambahan pelanggan KA.
Harapannya, seluruh upaya yang dilakukan KAI Daop VI ini juga bisa mendukung penguatan citra Kota Yogyakarta sebagai tujuan utama wisata dari berbagai daerah, dalam maupun luar negeri sehingga tingkat kunjungan juga meningkat.
"Stasiun yang sekarang adalah stasiun yang heritage, tidak bisa dirombak lagi. Kita bisa melakukan pengembangan dengan membuat bangunan stasiun lagi yang lebih besar di sekitarnya," kata Bambang.
3. Dijaga satu bulan oleh TNI-Polri
Sebelumnya, PT KAI Daop VI Yogyakarta telah melaksanakan penertiban dan sterilisasi pada Kawasan Bong Suwung yang berada di emplasemen atau jaringan rel bagian barat Stasiun Yogyakarta, Kamis (3/10/2024) pagi.
Sterilisasi melibatkan 400 personel dari perwakilan manajemen dan pekerja Daop VI Yogyakarta, TNI, Polri, Satpol PP, PLN, dan Damkar. Aktivitas penertiban dilaporkan selesai pada jam 12.00 WIB dan kawasan tersebut akan dijaga oleh petugas Polsek, Koramil dan Polsuska selama 1 bulan.
EVP Daop VI Yogyakarta Bambang Respationo menuturkan, sterilisasi area Bong Suwung ini adalah wujud komitmen KAI Daop 6 terhadap keselamatan perjalanan kereta api.
Area Bong Suwung yang masih berada di emplasemen Stasiun Yogyakarta ini, kata Bambang, merupakan area yang banyak aktivitas langsiran KA. Maka dari itu, sterilisasi diharapkan memberikan ruang lebih untuk kegiatan operasional KA.
"Sesuai dengan tema HUT ke-79 KAI yaitu Safety and Sustainability, maka kami sangat concern terhadap keselamatan perjalanan KA. Kondisi di sini sangat rawan kecelakaan karena frekuensi dan kecepatan KA yang semakin bertambah. Selain itu kondisi ini juga membahayakan keselamatan warga yang bermukim di sini," kata Bambang dalam keterangannya, Rabu.