Bantuan beras semiorganik ke KK miskin. (IDN Times/Daruwaskita)
Sumantara mengatakan, sampah organik di sekitar rumah bisa diolah menjadi kompos yang ramah lingkungan. Di sisi lain masyarakat yang memiliki ternak bisa memanfaatkan pupuk kandang untuk tanaman pertanian.
"Ketika sampah masyarakat di padukuhan diolah menjadi kompos di tempat pengolahan sampah yang ada di tingkat padukuhan, akan sangat mengurangi biaya selama menanam tanaman pertanian mulai dari padi, jagung, kedelai, kacang hingga tanaman sayuran," ungkapnya.
Dari 933 padukuhan di Bantul, lanjut dia, jika setiap padukuhan memiliki tempat pengolahan sampah menjadi kompos, maka kebutuhan pupuk bisa dipenuhi oleh masyarakat sendiri. Hasil atau produk pertanian yang dipanen ketika dikonsumsi juga aman dan sehat. Sedangkan tanah tetap terjaga kesuburannya.
"Tapi memang butuh suatu tekad dan semangat bersama dan tidak bisa sendiri-sendiri. Memang sulit untuk menanam tanaman organik karena masih mengandalkan irigasi yang terkadang sudah tercemar bahan atau pupuk kimia dari lahan lainnya yang masih menggunakan pupuk kimia," terang Sumantara.
"Saya berharap pemerintah terus mendorong dan memfasilitasi masyarakat untuk memproduksi kompos dari sampah yang ada di lingkungan masyarakat," imbuhnya.