Sleman, IDN Times - Koordinator Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sleman Joko Hastaryo mengakui terjadi penumpukan spesimen yang diperiksa di enam laboratorium yang dimiliki Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Joko menjelaskan jumlah spesimen yang harus diperiksa saat ini sangat banyak, padahal satu laboratorium hanya bisa menampung 200 hingga 300 spesimen per hari, maka penumpukan tidak bisa terhindarkan dan laboratorium akhirnya mengalami kewalahan.
"Seperti halnya Kabupaten Bantul yang seharusnya mengirimkan spesimen ke Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit Yogyakarta (BBTKLPP), lantaran BBTKLPP sudah penuh maka Kabupaten Bantul mengirimkan spesimen ke FK-KMK UGM. Hal tersebut membuat laboratorium FK-KMK tidak bisa menerima spesimen baru lagi selama 10 hari ke depan," ujar Joko pada Senin (27/7/2020).