Aksi unjuk rasa Aliansi Jogja Memanggil bertajuk #BersamaRakyat di Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Kamis (20/2/2025). (IDN TImes/Tunggul Damarjati)
Aksi yang dilakukan oleh Aliansi Jogja Memanggil hari ini merupakan bagian dari rangkaian demonstrasi bertajuk 'Indonesia Gelap'. Aksi serupa digelar secara maraton di berbagai wilayah Indonesia, mulai dari Banda Aceh, Jakarta, hingga Makassar.
Demonstrasi ini menjadi wujud ekspresi ketidakpuasan terhadap pemerintah. Salah satu sorotannya adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG), tetapi kritik juga mengarah pada kabinet pemerintahan yang dinilai hanya melayani kepentingan politik semata, alih-alih memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan rakyat.
Selain itu, efisiensi anggaran yang tidak menyentuh sektor-sektor dasar yang berkaitan langsung dengan kebutuhan masyarakat dikhawatirkan akan menurunkan kualitas pelayanan publik. Pemangkasan anggaran infrastruktur juga dipandang berdampak buruk karena mengabaikan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Selain itu, pemberian konsesi tambang kepada organisasi kemasyarakatan (ormas) dan perguruan tinggi dalam bentuk riset serta tenaga ahli dianggap sebagai upaya pembungkaman terhadap kontrol sosial oleh masyarakat sipil dan akademisi.
Peserta aksi juga menyoroti pola pengambilan keputusan reaktif ala pemadam kebakaran (fire management and decision), yang dianggap tidak layak diterapkan oleh pejabat negara level tertinggi. Kebijakan seperti peningkatan tarif PPN menjadi 12 persen, harga gas, dan pemberian konsesi tambang dinilai semakin menyulitkan masyarakat.
Tak hanya itu, Proyek Strategis Nasional (PSN) turut menjadi sorotan. Massa mendesak agar proyek tersebut dihentikan karena dinilai hanya memicu konflik agraria, merusak lingkungan hidup, serta merampas ruang hidup perempuan dan keadilan antargenerasi.
Militerisme sebagai pendekatan dalam pengelolaan negara juga dikritik keras, dengan melihatnya sebagai indikasi kembalinya dwi fungsi ABRI. Di sisi lain, pelanggaran HAM, hukum, dan praktik korupsi semakin dinormalisasi, bukannya diselesaikan secara tegas.